Bijak Hadapi Godaan Belanja Impulsif di Era Digital
Bijak hadapi godaan belanja impulsif di era digital--unsplash.com
Tulis di catatan ponsel atau dompet, "Aku menabung untuk liburan" atau "Aku ingin punya dana darurat". Kalimat itu bisa jadi pengingat. Supaya Anda lebih bijak sebelum menekan tombol "beli sekarang".
BACA JUGA:Serunya Berbelanja ala Tempo Dulu dengan Uang Kepeng di Pasar Lidah Ndonowati Surabaya
BACA JUGA:Asyiknya Belanja di Pasar Barongan di Tepi Sungai Kali Gunting
Belanja dengan Bijak, Bukan Menyiksa Diri

Dengan menerapkan strategi cerdas saat belanja online tidak akan ada lagi penyesalan setelah membeli barang. --iStock
Mengendalikan keinginan berbelanja bukan berarti harus hidup tanpa kesenangan. Kuncinya ada pada keseimbangan, memahami kapan membeli karena butuh, dan kapan hanya karena ingin.
Belanja bukan musuh. Justru bisa menjadi sarana untuk menghargai diri sendiri. Selama dilakukan dengan kesadaran dan perencanaan. Jadi, nikmati berbelanja dengan cara yang sehat dan terukur. Ingat, kontrol diri adalah bentuk penghargaan tertinggi terhadap kerja keras Anda.
Belanja impulsif bisa terjadi pada siapa saja. Namun, dengan memahami penyebabnya dan menerapkan langkah-langkah sederhana di atas, Anda bisa tetap menikmati kemudahan dunia digital. Tanpa terjebak dalam siklus boros dan penyesalan.
Belanja bukan sekadar soal memiliki barang baru. Tetapi tentang bagaimana Anda mengelola keinginan dan kebutuhan dengan bijak.
BACA JUGA:Detail Metode Budgeting 50/30/20, Cara Simpel Atur Keuangan untuk Anak Muda
BACA JUGA:5 Tip Menjaga Keuangan Mahasiswa Agar Tidak Mengalami Krisis Akhir Bulan
Jadi, sebelum menekan tombol checkout, tanyakan pada diri sendiri. Apakah benar-benar membutuhkan barang itu atau hanya tergoda sesaat. (*)
*) Mahasiswa magang dari Prodi Sastra Indonesia, Universitas Negeri Surabaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: diolah dari berbagai sumber