Ketegangan Puncak Bagnaia vs Ducati: Konflik dengan Dall'Igna Memanas di Akhir Musim 2025
Manajer Tim Ducati Lenovo, Davide Tardozzi, klaim suku cadang GP24 yang bekas dipakai Pecco Bagnaia di Motegi, Jepang, merupakan hal yang normal.-Instagram-
Sebaliknya, Marc Marquez tampil gemilang sejak awal musim dan telah menjadi tolok ukur utama di dalam tim. Ducati kini justru mulai memandang Marquez sebagai aset terpenting mereka, sementara posisi juara dunia MotoGP 2022–2023 itu mulai diragukan.
BACA JUGA:Bagnaia Menang, Marc Marquez Raih Gelar Juara Dunia di GP Jepang
BACA JUGA:Drama di Mandalika: Bezzecchi Kuasai Practice, Marquez dan Bagnaia Gagal Lolos Q2
Ducati sendiri tengah menghadapi masa krusial. Pada akhir 2026, seluruh kontrak pembalap pabrikan akan berakhir, dan pasar pembalap diprediksi akan “meledak” jika salah satu dari Bagnaia atau Marquez hengkang.
Sejak pandemi Covid-19, Ducati memang menerapkan kebijakan gaji ketat dan enggan mengucurkan kontrak besar. Namun, situasi saat ini bisa memaksa mereka meninjau ulang kebijakan tersebut agar tidak kehilangan pembalap yang mampu menarik sponsor dan membawa hasil.
Dengan dominasi Marc Marquez dan performa Bagnaia yang tak menuntu, Ducati dihadapkan pada dilema besar: apakah mereka harus memenuhi semua tuntutan Bagnaia demi menjaga kestabilan proyek GP26, atau mulai mencari pembalap top baru untuk menatap era Desmosedici GP27?(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: