Ketegangan Puncak Bagnaia vs Ducati: Konflik dengan Dall'Igna Memanas di Akhir Musim 2025

Manajer Tim Ducati Lenovo, Davide Tardozzi, klaim suku cadang GP24 yang bekas dipakai Pecco Bagnaia di Motegi, Jepang, merupakan hal yang normal.-Instagram-
Ketegangan antara Francesco Bagnaia dan Ducati kian memanas menjelang akhir musim MotoGP 2025. Kritik tajam, hasil yang menurun, serta hubungannya yang memburuk dengan Luigi Dall'Igna membuat juara dunia dua kali itu diragukan tampil maksimal di tiga seri tersisa musim ini.
Menurut laporan media Italia, La Gazzetta dello Sport , situasi antara Francesco Bagnaia dan Ducati kini menjadi semakin “tidak terpahami”. Pihak pabrikan disebut tak benar-benar memahami akar masalah performa sang pembalap, sementara Bagnaia sendiri mulai kehilangan semangat.
Bagnaia mengkritik Ducati karena dianggap terlalu “reaktif” dalam pengembangan motor tanpa arah yang jelas, sehingga sulit dijelaskan. Di dalam garasi tim, suasana pun dikabarkan dingin dan muram, dengan banyak wajah tertunduk.
Sejak awal musim 2025, Bagnaia mengaku belum mampu “merasakan” motornya, meski pabrikan telah berupaya menyesuaikan Ducati GP25 dengan gaya balapnya.
Karena kecewa, Bagnaia akhirnya memberi ultimatum kepada tim. Ducati pun mengizinkannya untuk menggunakan beberapa komponen dari Ducati GP24 , motor yang mengantarkannya pada sebelas kemenangan musim lalu.
Kombinasi komponen tersebut sempat ia uji di Sirkuit Misano sebelum diterapkan di Motegi — dan hasilnya luar biasa. Bagnaia sukses menyapu bersih Sprint Race dan balapan utama , mencatat kemenangan pertamanya di musim 2025.
BACA JUGA:MotoGP Jepang 2025: Pecco Bagnaia Jegal Joan Mir di Detik Terakhir, Raih Pole Position
BACA JUGA:Eksperimen Ducati Berbuah Manis, Bagnaia Bangkit di Motegi
Namun, momentum itu tidak bertahan lama. Di Mandalika , Bagnaia terjatuh saat balapan, lalu terpaksa berhenti di Phillip Island setelah start dari posisi paling belakang.
Ia mengeluhkan masalah kompleks pada sektor pengereman dan saat masuk tikungan, membuat motornya sulit dibelokkan dengan benar.
Masalah tersebut sepertinya merenggangkan hubungan antara Bagnaia dan Luigi Dall'Igna , Direktur Ducati Corse. Media Italia melaporkan hubungan keduanya kini “sulit dan penuh kompromi”.
Dari kiri: Marc Marquez, Pecco Bagnaia dan Joan Mir, Top-3 di Balapan utama GP-Jepang 28 September 2025 di Motegi--Twitter Michelin Motorsport @Michelin_Sport
Bagnaia disebut kerap melontarkan kritik terbuka dan permintaan maaf yang dianggap ceroboh, hingga membuat kepercayaan tim manajemen mulai luntur.
Kabarnya Ducati telah memberikan tenggat waktu bagi Bagnaia untuk membuktikan dirinya layak mendapat perpanjangan kontrak setelah 2026. Dua balapan terakhir tanpa poin membuat reputasi internalnya kian merosot.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: