Kemenbud Mengenang Ki Anom Suroto sebagai Maestro Dermawan yang Tak Lelah Berbagi Ilmu
Ki Anom Suroto saat memimpin pementasan wayang kulit dengan penuh semangat dan dedikasi, menggambarkan pengabdiannya seumur hidup untuk melestarikan seni pedalangan Indonesia.--
Ia juga aktif dalam Sekretariat Nasional Pewayangan Indonesia (SENAWANGI), organisasi yang berperan penting dalam pelestarian seni pedalangan di tanah air.
Ki Anom dikenal memiliki gaya unik dalam pementasan wayang kulit seperti perpaduan antara gaya Solo, Yogyakarta, dan Banyumasan. Ia juga aktif mencipta lakon-lakon baru dan gending Jawa yang menjadi rujukan bagi banyak dalang muda.
Sejak usia muda, beliau telah mendalami seni pedalangan melalui berbagai sanggar di Surakarta dan Yogyakarta, serta pernah diberi kesempatan menampilkan karyanya di luar negeri, seperti Amerika Serikat, Jepang, Spanyol dan Australia.
BACA JUGA:Meriahnya Pekan Wayang Jatim 2024, Bawakan Kisah Cinta Rama dan Shinta dari Sudut Berbeda
Kepergian Ki Anom bukan hanya kehilangan bagi keluarga dan sahabat, tapi juga bagi seluruh ekosistem kesenian tradisi di Indonesia. Kemenbud mengajak masyarakat dan para pelaku seni untuk melanjutkan semangatnya, yaitu berbagi ilmu, menjaga tradisi, dan terbuka terhadap inovasi.
Dalam pernyataannya, Kemenbud menegaskan bahwa warisan beliau bukan hanya karya fisik, tetapi juga sikap dan teladan yang tak ternilai.
Jenazahnya beliau dimakamkan di kampung halamannya di Juwiring, Klaten, Jawa Tengah, setelah prosesi penghormatan di Kartasura, Sukoharjo.(*)
*)Mahasiswa magang dari Prodi Ilmu Komunikasi, Universitas Trunojoyo Madura|
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: