Dilema Xabi Alonso Jelang El Clasico: Valverde Jadi Bek, Gantinya Camavinga atau Mastantuono?

Franco Mastantuono melakukan selebrasi setelah mencetak gol untuk Real Madrid saat melawan Levante di laga lanjutan La Liga pada 24 September 2025-@realmadrid-X

Dilema terbesar Xabi Alonso jelang El Clasico terletak pada siapa yang akan mengisi posisi terakhir di lini tengah. Antara Eduardo Camavinga atau Franco Mastantuono.

Pilihan itu bukan sekadar soal siapa yang lebih siap secara fisik, tapi juga akan menentukan ritme permainan dan gaya serangan Madrid saat menghadapi Barcelona.

Jika Alonso memilih Camavinga, Real Madrid akan mendapatkan kekuatan, kontrol, dan stabilitas dalam pressing di lini tengah.

BACA JUGA:Rating Pemain Real Madrid Usai Kalahkan Juventus 1-0, Terbaik Malah Arda Guler

BACA JUGA:Nico Paz Tampil Mengesankan di Como, Real Madrid Wajib Pantau Kembali Sang Wonderkid

Duet Camavinga bersama Aurelien Tchouameni bisa memberi keseimbangan defensif yang kukuh. Sementara Jude Bellingham dan Arda Guler memperoleh kebebasan lebih untuk berkreasi dan menekan pertahanan Barcelona.

Pendekatan itu akan menekankan permainan berbasis penguasaan bola dan transisi cepat yang lebih aman. Sebaliknya, menurunkan Mastantuono sejak awal akan menunjukkan niat Alonso untuk tampil lebih ofensif dan berani menyerang.

Eduardo Camavinga Terbuka Pindah ke Liga Inggris, Newcastle dan Man United Ancang-ancang-@camavinga-Instagram

Gelandang muda asal Argentina itu memiliki keunggulan dalam kreativitas, dribel langsung, serta kemampuan menembus garis pertahanan lawan. Kualitas yang bisa sangat berguna untuk mengeksploitasi garis pertahanan tinggi Barcelona.

Dengan kecepatan Vinicius Jr dan Kylian Mbappe di sektor sayap, Mastantuono bisa menjadi penghubung yang memecah konsentrasi bek lawan dan membuka ruang di area sepertiga akhir.

BACA JUGA:Getafe vs Real Madrid 0-1, Kylian Mbappe Antar Los Blancos Kembali ke Puncak

BACA JUGA:Rating Pemain Real Madrid usai Menang 1-0 atas Getafe, Mbappe Keren, Tapi Vini Penting!

Namun, keputusan itu juga mengandung risiko. Karena Madrid akan kehilangan kekuatan bertahan yang biasanya disediakan oleh Camavinga. Membuat klub berjuluk Los Blancos itu lebih rentan saat menghadapi tekanan tinggi dari lini tengah Blaugrana.

Apapun pilihannya, keputusan Alonso kali ini akan sangat krusial. Ia harus menemukan keseimbangan antara kontrol dan kreativitas, antara stabilitas dan agresivitas, agar Real Madrid bisa menjaga dominasi mereka di puncak klasemen. 

Sumber: diario as