Sistem BKD Terintegrasi dan Transparan: Refleksi Membangun Dosen Profesional di Indonesia

Sistem BKD Terintegrasi dan Transparan: Refleksi Membangun Dosen Profesional di Indonesia

ILUSTRASI Sistem BKD Terintegrasi dan Transparan: Refleksi Membangun Dosen Profesional di Indonesia.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Analisis kematangan teknologi AI juga menunjukkan potensi transformasi digital di sektor pendidikan. Bahkan, dorongan untuk adopsi inovasi digital, termasuk AI, kian kuat untuk menghadapi transformasi di masa depan.

Sementara itu, konsep blockchain bisa diadopsi untuk identifikasi data yang aman dan transparan. Blockchain memastikan setiap entri data (seperti publikasi di sinta atau riwayat mengajar di sister) tercatat secara permanen dan tidak bisa diubah, mencegah kecurangan. 

Penelitian pada 2023–2025 menunjukkan pemanfaatan blockchain di pendidikan Indonesia, seperti untuk pengelolaan kredensial akademik dan transformasi manajemen berbasis data. 

Konsep integrasi blockchain dengan AI juga telah dibahas sebagai sistem pendidikan cerdas, yang relevan untuk Indonesia. Dorongan global untuk adopsi AI dan blockchain di Indonesia baru-baru ini makin kuat, dengan penekanan pada aspek pendidikan.

Refleksi saya: sistem itu bukan hanya alat kontrol, melainkan juga pemberdaya. Dengan AI, dosen bisa menerima umpan balik personal untuk meningkatkan kompetensi, seperti saran riset berdasarkan tren data nasional. 

Blockchain menjamin integritas sehingga dosen merasa aman dan termotivasi. Pendekatan humanis itu selaras dengan visi pendidikan nasional, yakni dosen bukan lagi ”pemenuh borang”, melainkan mitra aktif dalam pembangunan SDM.

MEMBANGUN DOSEN PROFESIONAL YANG TERINTEGRASI

Refleksi atas dua tahun terakhir mengajarkan bahwa tanpa integrasi dan transparansi, BKD justru menghambat kemajuan. 

Namun, dengan sistem terintegrasi berbasis AI cloud dan blockchain, kita bisa menciptakan ekosistem yang humanis: dosen diberi akses mudah ke data mereka, didukung untuk berkembang, dan dijamin integritasnya. 

Itu bukan mimpi utopis, melainkan langkah nyata menuju pendidikan nasional yang inklusif dan berkualitas. 

Sebagai opini pribadi, saya yakin inilah jalan untuk mempersiapkan dosen profesional yang kompeten, berintegritas, dan selaras dengan sistem nasional menuju Indonesia emas yang sesungguhnya. (*)

*) La Mema Parandy adalah dosen dan kandidat doktor agribisnis UPN ”Veteran” Jawa Timur.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: