DPRD Surabaya Dorong Pemkot Perkuat BPR SAU

DPRD Surabaya Dorong Pemkot Perkuat BPR SAU

Gedung kantor pusat Bank Jatim yang terletak di Jalan Basuki Rahmat, Selasa, 28 Oktober 2025-Tirtha Nirwana Sidik-Harian Disway

HARIAN DISWAY - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Surabaya mendorong Pemerintah Kota (Pemkot) untuk tidak hanya mengandalkan Bank Jatim sebagai satu-satunya wadah penempatan dana daerah.

Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya, Mochammad Machmud berkata bahwa Pemkot Surabaya bisa memanfaatkan Bank Perkreditan Rakyat Surya Artha Utama (BPR-SAU).

Sebab, mereka adalah lembaga keuangan yang 100 persen dimiliki oleh Pemkot Surabaya sendiri. Langkah itu dinilai strategis untuk memperkuat aset finansial kota sekaligus mengurangi ketergantungan pada bank milik provinsi.

Saat ini, dana daerah Surabaya yang tersimpan di Bank Jatim mencapai Rp750 miliar, dalam bentuk deposito bergulir berjangka bulanan.

BACA JUGA:DPRD Surabaya Kritik Program Rp5 Juta per RW untuk Gen Z, Pertanyakan Kajian dan Transparansi

BACA JUGA:Sumpah Pemuda, Wakil Ketua DPRD Jatim Beber Strategi Dongkrak Daya Saing Anak Muda

Dana tersebut menghasilkan bunga sekitar Rp18 miliar pada 2024. Namun, menurut Machmud, itu bisa lebih bermanfaat jika sebagian dialihkan ke BPR-SAU.

"Sebagian uang pemerintah kota itu disimpan dalam deposito di Bank Jatim. Padahal, BPR-SAU juga bisa menerima tabungan dan bunganya bersaing," ujar Machmud, Selasa, 28 Oktober 2025. 

Machmud menekankan bahwa BPR-SAU adalah aset strategis milik Pemkot Surabaya yang berpotensi jadi pilar ekonomi lokal.

Dengan menempatkan dana di sana, Pemkot tidak hanya mendapat imbal hasil, tapi juga memperkuat permodalan dan kapasitas operasional bank tersebut.

BACA JUGA:Komisi D DPRD Jatim Dorong Terwujudnya Perda Khusus Transportasi Terintegrasi di Jawa Timur

BACA JUGA:DPRD Surabaya Kritik Pemkot Soal Tenda Hajatan, Jangan Lupakan Budaya Lokal!


Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya, Mochamad Machmud-Istimewa-

Jika Pemkot Surabaya menempatkan dana Rp100 miliar di BPR-SAU, itu sudah sangat membantu pengembangannya. "Tidak harus semua di Bank Jatim. Cukup sebagian, dan dampaknya besar," jelas politisi Demokrat itu. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: