Sumpah Pemuda, Wakil Ketua DPRD Jatim Beber Strategi Dongkrak Daya Saing Anak Muda

Sumpah Pemuda, Wakil Ketua DPRD Jatim Beber Strategi Dongkrak Daya Saing Anak Muda

WAKIL KETUA DPRD Jatim Deni Wicaksono beberkan empat strategi dongkrak daya saing generasi muda usai menghadiri upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda Selasa, 28 OKtober 2015.--PDIP Jatim

HARIAN DISWAY – Peringatan Sumpah Pemuda 28 Oktober menjadi momentum untuk bangkit. Sudah saatnya seluruh elemen mengakselerasi daya saing anak muda Jawa Timur (Jatim) agar semakin kompetitif secara global.

Wakil Ketua DPRD Jatim Deni Wicaksono mengatakan bahwa 2028 nanti, Sumpah Pemuda genap 100 tahun. Pada saat itu, daya saing generasi muda Jatim sudah seharusnya setara dengan pemuda-pemuda lain di seluruh dunia.

“Tanpa memaknai Sumpah Pemuda sebagai napas kehidupan sehari-hari untuk bergotong-royong memajukan daerah, momen ini hanya akan menjadi teks sejarah dan seremoni,” ujarnya pada Selasa, 28 Oktober 2025.

Untuk mengakselerasi itu, Deni menyebut 4 aspek strategis yang membutuhkan jawaban serius. Yang pertama adalah Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Masyarakat Jatim harus bisa meningkatkan IPM hingga kategori “sangat tinggi”, yaitu di atas 80. Saat ini, IPM Jatim 75,35 atau “tinggi”. 

BACA JUGA:Komisi D DPRD Jatim Dorong Terwujudnya Perda Khusus Transportasi Terintegrasi di Jawa Timur

BACA JUGA:DPRD Jatim Pastikan Pansus BUMD Jadi Prioritas Paripurna 3 November

Sayangnya, jurang ketimpangan IPM antar-kabupaten dan antarkota di Jatim masih memprihatinkan. Sebab, ada yang IPM-nya masih di bawah 70.

“Indikator IPM salah satunya adalah peningkatan kualitas dan akses pendidikan serta kesehatan. Pendidikan dan kesehatan yang baik adalah kunci tumbuhnya daya saing global,” terang politikus PDIP tersebut. 

Aspek kedua, menurut Deni, adalah kreativitas dalam mendorong anak muda berdaya secara ekonomi. Sumpah Pemuda adalah inspirasi mewujudkan kemandirian ekonomi generasi muda.

Saat ini, tingkat pengangguran terbuka (TPT) Jatim tercatat berkisar 3,61 persen atau setara dengan 894.000 jiwa. Salah satu komponen TPT tertinggi adalah lulusan SMK.

BACA JUGA:DPRD Jatim Dukung Marsinah Jadi Pahlawan Nasional, Momentum Benahi Sistem Ketenagakerjaan

BACA JUGA:Tegaskan Komitmen Bersinergi di Hari Jadi ke-80, DPRD Jatim Siap Wujudkan Jawa Timur yang Tangguh dan Terus Bertumbuh

“Anak muda yang menganggur otomatis kehilangan kesempatan untuk mengasah keterampilan, meningkatkan pengalaman kerja, dan memperkuat profesionalisme. Akibatnya, daya saing mereka di pasar kerja turun. Bonus demografi bisa-bisa malah menjadi bencana demografi,” jelasnya.

Deni menyarankan pemerintah memperkuat ekosistem UMKM anak muda, ekonomi kreatif, dan inovasi berbasis kearifan lokal. 

Aspek ketiga adalah penguasaan teknologi kaum muda. Saat ini, masih ada kesenjangan literasi digital yang cukup lebar di kalangan anak muda. 

Salah satu buktinya, banyak anak muda aktif di dunia digital hanya dalam konteks media sosial dan hiburan. Namun, mereka belum memiliki kemampuan kritis untuk mengolah informasi dan menggunakan teknologi secara produktif. 

BACA JUGA:Deni Wicaksono: Patah Hati Penggemar Bola Indonesia Harus Jadi Energi PSSI untuk Berbenah

BACA JUGA:BUMD Tak Produktif Bebani Anggaran, Deni Wicaksono: Merger atau Bubarkan Saja!

“Termasuk yang menjadi PR berat kita ke depan adalah meningkatkan keterampilan teknologi tingkat lanjut ke anak-anak muda kita seperti penguasaan coding, analisis data, akal imitasi (AI), cyber security, dan sejenisnya,” urai Deni. 

Aspek keempat adalah penguatan komitmen ideologis bahwa persatuan dalam keberagaman adalah kunci keberlanjutan Indonesia modern. Anak muda jangan lagi terpolarisasi dalam bingkai konflik identitas yang tak relevan dengan kemajuan bangsa.

“Anak muda tidak cukup hanya memiliki skill dan daya saing, tapi juga wajib mempunyai komitmen ideologis. Sumpah Pemuda mengajarkan kita bahwa kemajuan bangsa tak lahir dari ego pribadi, tapi dari tekad bersama,” tandas alumnus Universitas Airlangga itu. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: