Asal-Usul Halloween: dari Ritual Samhain hingga Perayaan Modern

Asal-Usul Halloween: dari Ritual Samhain hingga Perayaan Modern

Dari ritual kuno hingga budaya modern, Halloween menjadi perayaan penuh warna yang memadukan sejarah, mitos, dan hiburan. --iStock

Menurut Christianity UK, gereja kemudian mengadaptasi tradisi malam sebelumnya menjadi momentum untuk vigil dan doa. 

Tradisi Celtic lama seperti berbagi makanan untuk arwah kemudian diubah menjadi ritual Kristen untuk menghormati jiwa-jiwa yang telah tiada. 

Dari adaptasi tersebut kemudian muncul simbol dan kebiasaan yang kini identik dengan Halloween. Yaitu, tradisi mengukir sayuran seperti lobak untuk lentera yang mengusir roh jahat. 

BACA JUGA: 50 Ucapan Happy Halloween 2024 dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris Untuk Media Sosial

BACA JUGA: 30 Link Twibbon Hari Halloween 2024 Unik untuk Dibagikan di Media Sosial

Saat tradisi itu dibawa ke Amerika oleh orang-orang Eropa yang menjadi imigran di sana, lobak digantikan oleh labu. Ukurannya lebih besar dan teksturnya lebih mudah diukir.

National Geographic menyatakan bahwa adaptasi lobak ke labu itulah yang lantas memunculkan istilah jack-o’-lantern. Istilah itu populer sampai sekarang. 

Dari situlah kemudian berkembang tradisi memakai kostum dan trick-or-treat. Anak-anak berkeliling rumah meminta permen atau hadiah. Itulah wujud perpaduan unsur ritual kuno dengan hiburan modern.


ANAK-ANAK memakai jubah putih dan berkeliling dari rumah ke rumah dalam tradisi trick-or-treat setiap malam Halloween. --History

Kini, Halloween telah berubah menjadi perayaan modern yang meriah dan mendunia. Kostum kreatif, pesta tematik, dekorasi rumah yang unik, dan tradisi berbagi permen.

Itu menjadikan Halloween perayaan yang bisa dinikmati oleh semua usia. Menurut sender.net, sebagian besar keluarga di Amerika Serikat (AS) merayakan Halloween dengan berbagai kegiatan seru bersama.

BACA JUGA: 5 Outfit Halloween Murah Meriah, Dari Kuntilanak sampai Freddy Krueger

BACA JUGA: Halloween 31 Oktober, Berbagai Negara Merayakannya dengan Unik

Data Fast Company menunjukkan bahwa partisipasi orang dewasa dalam Halloween semakin meningkat. Itu artinya, Halloween lebih dari sekadar aktivitas anak-anak. 

Meskipun dikemas sebagai hiburan atau aktivitas edukatif, Halloween tidak pernah meninggalkan tradisi kostum pengusir roh dan lentera pelindung. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: