Cantik tanpa Eksploitasi: Mengenal Vegan Beauty dan Cara Memilih Produknya

HARIAN DISWAY - Beberapa tahun terakhir, tren vegan beauty semakin populer di kalangan para pencinta kecantikan. Terutama, di antara mereka yang peduli pada lingkungan dan kesejahteraan hewan.

Lebih dari sekadar gaya hidup, vegan beauty mencerminkan kesadaran etis bahwa kecantikan tidak harus mengorbankan makhluk hidup lain.

Produk vegan beauty hadir sebagai pilihan ramah hewan dan bumi dengan mengandalkan bahan alami nabati tanpa melibatkan unsur hewani dalam proses pembuatannya.

Apa itu Vegan Beauty?

“Dari definisinya, produk kecantikan vegan tidak diproduksi dari bahan hewani atau turunannya. Artinya, bahan tradisional seperti beeswax, madu, kolagen, lanolin, dan keratin tidak digunakan,” kata Dr. Hooman Khorasani, kepala divisi bedah dermatologi dan kosmetik Mount Sinai Health System.

BACA JUGA: Hari Vegan Sedunia 1 November: Sejarah, Tujuan dan Cara Memperingatinya

BACA JUGA: 6 Kandungan Berbahaya dalam Skincare Anak yang Wajib Dihindari

Produk vegan beauty juga umumnya bebas dari animal testing atau pengujian pada hewan. Meskipun sering dianggap sama, vegan dan cruelty-free sebenarnya memiliki perbedaan penting.

Vegan menekankan pada komposisi bahan, sedangkan cruelty-free menekankan pada proses produksi. Jadi, sebuah produk bisa saja cruelty-free tapi belum tentu vegan jika masih mengandung bahan turunan hewani.

Apa itu No Animal Testing?

LABEL no animal testing atau cruelty-free menandakan bahwa produk tidak diuji pada hewan di tahap manapun dalam produksinya. -Jacob Wackerhausen -Istock

Istilah no animal testing atau cruelty-free menandakan bahwa produk tidak melibatkan pengujia pada hewan dalam rangkaian proses produksinya.

Dulu, praktik pengujian pada hewan dilakukan untuk memastikan keamanan bahan kosmetik. Namun, tahapan itu mulai ditinggalkan karena alasan etika dan kemajuan teknologi.

BACA JUGA: 7 Bahan Skincare Berbahaya yang Harus Dihindari Ibu Hamil demi Kesehatan Janin

Sumber: