Lain Bung Karno, Lain Prabowo Subianto: Sikap Indonesia soal Sanksi IOC

Lain Bung Karno, Lain Prabowo Subianto: Sikap Indonesia soal Sanksi IOC

ILUSTRASI Lain Bung Karno, Lain Prabowo Subianto: Sikap Indonesia soal Sanksi IOC.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

BACA JUGA:IOC Blokir Indonesia dari Event Olahraga Internasional, Rusia Tuding Standar Ganda

BACA JUGA:Petinju Transgender Raih Kemenangan Cepat: IOC Kembali Disorot

Apalagi, ada standar ganda. Saat ini AS tidak memberikan visa kepada rombongan Iran yang mengikuti undian Piala Dunia. FIFA diam. IOC tak bersuara. Juga, dalam menyikapi konflik di Ukraina dan Gaza, FIFA menghukum Rusia, tetapi membiarkan Israel. 

Itu semua seperti bensin menyiram api, membuat tokoh seperti Bung Karno membara melawan ketidakadilan.

Sekali lagi, bila presiden kita Soekarno, ia akan kampanye di komunitas BRICS dan negara anti-Israel. Mendirikan IOC tandingan. 

BACA JUGA:Imbas Pembatalan Visa Atlet Israel, IOC Minta Event Internasional Tidak Digelar di Indonesia

BACA JUGA:Prabowo Tegaskan Hasil Sitaan Narkotika dan Korupsi Diinvestasikan untuk Pendidikan

Beda Soekarno, beda Prabowo. Presiden Prabowo memilih politik merangkul. Mengakomodasi semua pihak. Seperti politik di dalam negeri yang ingin semua pihak di bawah payungnya.

Politik luar negeri juga merangkul semua kubu. Hadir di forum BRICS yang dimotori Tiongkok dan Rusia. Di sisi lain, aktif juga di G-20 yang didominasi Amerika Serikat dan sekutunya. 

Prabowo sangat dekat dengan Presiden Putin dan Xi Jinping. Dianggap saudara dekat oleh kubu BRICS. Lihat saja betapa hangat dan meriahnya menyambut Presiden Brasil Lula da Silva. Dibuatkan acara khusus ultah Lula, tokoh BRICS itu, saat kunjungan ke Jakarta.

Namun, presiden kita juga sangat mesra dengan Presiden Donald Trump. Ingat saat pembicaraannya bocor. Mereka bicara ke hal yang intimate. Membahas anak Trump, yakni Erick. 

Prabowo memuji Erick sebagai anak yang baik. Dan, dalam berbagai kesempatan, Trump memuji Prabowo sebagai presiden pandai dan komunikasi yang lancar dalam bahasa Inggris.

Perjalanan satu tahun Prabowo, tak hanya merangkul semua pihak, tetapi juga memilih politik jalan tengah. Saat berpidato di mimbar PBB pun, ia menegaskan akan mengakui negara Israel. Dengan catatan, Israel mengakui kemerdekaan Palestina. Solusi dua negara.

Usulan dua negara merdeka itu merupakan proposal lama. Sudah banyak negara yang mengusulkannya. Namun, bagi Indonesia, baru sekarang disampaikan secara terbuka. Apalagi, secara jelas mengucapkan akan mengakui Israel. Walau dengan catatan ada pengakuan kedaulatan Palestina.

Melihat langkah catur Prabowo di dunia internasional, ia akan memilih kompromi. Tidak ada tanda-tanda akan meledak-meledak seperti Bung Karno melawan IOC. Prabowo memilih merangkul Timur dan Barat. Bung Karno memilih sikap keberkepihakan dan melawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: