Banjir Semarang, BNPB Kerahkan Pompa dan Operasi Modifikasi Cuaca

Banjir Semarang, BNPB Kerahkan Pompa dan Operasi Modifikasi Cuaca

BNPB bersama instansi terkait memeriksa sistem pompanisasi di Rumah Pompa Tenggang, memastikan seluruh unit berfungsi optimal dalam mengalirkan air ke kolam retensi.--

BACA JUGA:Ulang Tahun ke-74, Presiden Prabowo Subianto Banjir Ucapan dari Jokowi, Gibran, hingga Anies Baswedan

“Pompa-pompa juga akan kita tempatkan di ujung, yang menjadi sumber masalah. Kalau sudah kita tempatkan, semoga dapat lebih mengurangi genangan air,” jelas Budi.

Sebagai langkah penguatan, BNPB membentuk Satuan Tugas (Satgas) Pompanisasi yang bertugas memastikan seluruh pompa beroperasi maksimal 24 jam serta menangani kendala teknis secara cepat.

“Alhamdulillah, Satgas pompanisasi sudah terbentuk dan mulai bekerja. Sudah ada juga grup komunikasi agar jika ada trouble bisa segera ditangani,” kata Budi.

BACA JUGA:Dinas PUTR Gresik Siapkan Konektivitas tanpa Banjir dan Macet, Kebut 38 Proyek Jalan dan Jembatan

Selain upaya di darat, BNPB juga memperkuat mitigasi di udara dengan menambah satu armada pesawat Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) yang kini beroperasi dari Bandara Adi Soemarmo, Solo, melengkapi pesawat serupa dari Bandara Ahmad Yani, Semarang.


Pompa portabel digunakan untuk mempercepat pembuangan air dari wilayah tergenang menuju laut di kawasan pesisir Kota Semarang.--

Operasi ini berfokus pada penyemaian bahan Natrium Klorida (NaCl) dan Kalsium Oksida (CaO) di wilayah perairan utara dan selatan Jawa untuk mengendalikan pembentukan awan hujan sebelum mencapai daratan.

“Selain pompanisasi, kita juga melaksanakan operasi modifikasi cuaca. Dari satu pesawat sudah kita tambahkan jadi dua, Satu ada di Ahmad Yani dan satunya lagi ada di Adi Soemarmo, Solo,” tutup Budi.

BACA JUGA:Bronjong di Situbondo Rampung, Khofifah: Irigasi 49 Hektare Sawah Aman dari Banjir

BNPB menegaskan, penanganan banjir Semarang difokuskan pada penguatan sinergi antarinstansi demi keselamatan warga, bukan pada saling menyalahkan. Upaya kolaboratif ini diharapkan dapat mencegah bencana serupa terulang di masa mendatang.(*)

*)Mahasiswa magang dari Prodi Ilmu Komunikasi, Universitas Trunojoyo Madura|

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: