Harian Disway di China International Press Communication Center (CIPCC) (70): Dari Lereng Gunung ke Catwalk

Harian Disway di China International Press Communication Center (CIPCC) (70): Dari Lereng Gunung ke Catwalk

PEREMPUAN LISU menata kerajinan manik-manik di depan rumah kayu khas sukunya.-Doan Widhiandono-

Para desainer Prancis, yang biasanya bekerja dengan kain sintetis dan siluet modern, terlihat terinspirasi oleh nilai filosofis motif Lisu. 

Fenomena itu juga menegaskan bahwa budaya minoritas dapat menjadi jembatan diplomasi budaya. Busana Lisu bukan sekadar pakaian. Ia adalah representasi identitas, ekonomi kreatif, dan inovasi teknologi. Dari desa terpencil ke catwalk Paris, narasi tentang Lisu mengglobal tanpa kehilangan akar budayanya.


BUSANA WARNA-WARNI yang dipakai perempuan Lisu ini menarik perhatian perhatian para jurnalis.-Doan Widhiandono-

Efek lain yang terasa: wisata budaya meningkat. Ribuan pengunjung datang setiap tahun untuk menyaksikan kerajinan, belajar teknik tenun, dan membeli produk kreatif. 

Lewat kunjungan itu, saya mencatat bahwa soft diplomacy yang dimainkan Tiongkok memang menjulur ke berbagai ranah. Lisu menunjukkan kemampuan komunitas minoritas Tiongkok untuk beradaptasi, mempertahankan akar budaya, dan mengambil peran pada panggung dunia. (*/bersambung)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: