Prabowo-Jokowi: Panas Dingin Suksesi
ILUSTRASI Prabowo-Jokowi: Panas Dingin Suksesi-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
SBY juga tidak cawe-cawe ketika pilpres mempertemukan Jokowi-JK vs Prabowo-Hatta Rajasa (2014). Secara emosional dan kedekatan visi, SBY seharusnya memihak Prabowo-Hatta. Pasalnya, SBY berbesan dengan Hatta. Realitasnya, Jokowi yang menang.
Dan, setelah Jokowi dilantik, SBY langsung memosisikan diri di luar istana. Itu imbas dari SBY dan gerbong Jokowi (PDIP) berseberangan.
Praktis, dari semua suksesi presiden, hanya dari Jokowi ke Prabowo yang saling dukung antara yang diganti dan pengganti. Jokowi membantu penuh Prabowo. Cerita bagi-bagi bansos dan parcok yang mendukung Prabowo berseliweran di mana-mana. Cerita yang kemudian dimentahkan MK.
Jokowi rela cerai dengan partainya, PDIP, demi mendukung Prabowo yang berduet dengan anak sulungnya, Gibran Rakabuming Raka.
Sekarang pun Prabowo masih terkesan di bawah bayang-bayang Jokowi. Hal yang tak pernah terjadi dalam suksesi presiden sebelumnya.
Dan, Prabowo harus menerima konsekuensi, yakni terkena getah yang terjadi di era Jokowi. Banyak yang masih percaya, remot negara ini ada di Solo. Sepanjang Prabowo tetap teriak: Hidup Jokowi! (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: