Catatan Transaksi Misi Dagang Jatim–NTT Tembus Rp 1,88 Triliun
Catatan transaksi pada misi dagang di NTT mencapai Rp 1,882 triliun-Humas Pemprov Jawa Timur -
Transaksi terbesar tercatat didapat dari kesepakatan Asosiasi Pelaku Usaha Produk Peternakan Jawa Timur dan Asosiasi Pelaku Usaha Peternakan NTT. Volume perdagangan mencapai ribuan ton daging, susu, dan anak ayam.
BACA JUGA:Hujan Lebat dan Angin Kencang Picu Bencana di Jatim, Malang Jadi Wilayah Terparah
BACA JUGA:Jelang Puncak Musim Hujan, Gubernur dan Kapolda Jatim Teguhkan Tanggap Bencana
Khofifah menyebut hubungan dagang antara Jawa Timur dan NTT menunjukkan tren positif. Berdasarkan data BPS Perdagangan Antarwilayah (PAW) 2022, nilai perdagangan kedua provinsi mencapai Rp 5,29 triliun, dengan surplus bagi Jawa Timur sebesar Rp 4,22 triliun.
Komoditas utama Jatim yang banyak dijual ke NTT antara lain beras, makanan hewan, kendaraan bermotor, dan alat transportasi umum. Lalu dari NTT, yang dibeli antara lain jagung, kopi hijau, bahan anyaman, buah berlemak, dan kakao.
“Hubungan dagang ini memberi manfaat ekonomi nyata bagi kedua daerah. Kita ingin hubungan ini terus meningkat dan melahirkan lebih banyak pelaku usaha baru yang siap naik kelas,” ucapnyi.
BACA JUGA:Pasar Murah di Bondowoso, Gubernur Khofifah Pastikan Ketersediaan Barang dan Harga Terjangkau
Gubernur perempuan pertama di Jawa Timur itu menambahkan, provinsinyi masih menjadi salah satu motor penggerak perekonomian nasional. Kontribusinya sekitar 14,44 persen terhadap PDB Indonesia.
Pada triwulan II-2025, ekonomi Jatim tumbuh 5,23 persen year on year(y-on-y). Lebih tinggi dari rata-rata nasional, yakni 5,12 persen.
“Capaian ini tidak terlepas dari kerja sama yang baik dengan provinsi mitra, termasuk NTT. Kita ingin merajut konektivitas ekonomi dari barat hingga timur Indonesia,” kata Khofifah.
BACA JUGA:Dampingi Kapolri, Gubernur Khofifah Apresiasi Sinergi Jaga Kamtibmas
Pada forum yang sama, dilakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara 10 OPD dari kedua provinsi, serta MoU antara Bank Jatim dan Bank NTT, dan tiga asosiasi bisnis: Kadin, HIPMI, dan IWAPI.
Wakil Gubernur NTT, Johni, mengapresiasi pelaksanaan misi dagang tersebut. “Pasokan dari Jawa Timur, terutama untuk beras dan benih ikan, sangat membantu ketahanan pangan serta mendukung sektor perikanan,” ujarnya.
Nurul Khotimah, pelaku usaha asal Probolinggo meraih manfaat dari program tersebut. “Kami bisa bertemu langsung dengan mitra dari NTT dan memperluas jaringan pemasaran,” katanyi. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: