Setelah KRI Brawijaya, TNI AL Siapkan Pelatihan Personel untuk Awaki KRI Prabu Siliwangi-321

Setelah KRI Brawijaya, TNI AL Siapkan Pelatihan Personel untuk Awaki KRI Prabu Siliwangi-321

Sebanyak dua kapal perang buatan Italia akan memperkuat jajaran TNI Angkatan Laut. Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali didampingi Ketua Umum Jalasenastri Ny. Fera Muhammad Ali memimpin upacara pemberian nama secara simbolis (--TNI AL

Indonesia telah menandatangi kontrak untuk akuisisi dua kapal tersebut pada tahun 2024 lalu dan mendapatkan pendanaan sebesar 1,25 miliar dolar AS. Kapal pertama telah Indonesia terima pada bulan September 2025 lalu, yaitu KRI Brawijaya-320.

Kemampuan KRI Prabu Siliwangi-321


KRI Prabiu Siliwangi dalam upacara penamaan di dok Fincantieri Italia -TNI Angkatan Laut-

KRI Prabu Siliwangi 321 adalah kapal multiperan untuk penggunaaan berbagai misi. Mulai dari patroli lepas pantai, operasi kemanusiaan, hingga kapal tempur garis depan.

Kapal ini dengan KRI Brawijaya-320 secara gari besar adalah kapal yang sama, memiliki panjang 143 meter dengan lebar 16,5 meter dan bobot mencapai 6.350 ton. dengan dimensi tersebut kapal ini dapat menampung hingga 171 awak, membuat kapal ini menjadi kapal terpanjang Indonesia saat ini.

BACA JUGA:TNI AU Tinjau Pembuatan Dua Pesawat Airbus A400M Pesanan Indonesia di Spanyol

Dengan gelarnya sebagai kapal terpanjang Indonesia saat ini tidak mengorbankan kemampuannya dalam menjelajahi lautan, kapal ini dapat melaju hingga kecepatan 32 knot dan dapat menjangkau hingga 9300 km, ia juga dapat membawa dua helikopter kecil sekaligus.

Persenjataan KRI Prabu Siliwangi-321

Kapal ini memiliki berbagai macam "taring yang tajam" berkemampuan peperangan anti-udara, anti-kapal selam, anti-kapal permukaan, operasi khusus, operasi serangan, hingga operasi pertahanan udara. 

Geladak kapal ini dilengkapi dengan sistem dua sistem persenjataan mulai dari meriam Oto Melara 127 mm di geladak depan kapal dengan sistem penanganan amunisi otomatis dan satu Meriam anti-pesawat Oto Melara 76 mm. Selain itu, kapal ini juga memiliki delapan Rudal anti-kapal dan serangan darat dan dua peluncur berisi tiga torpedo 324 mm.

Dengan semua kehebatan kapal tersebut baik dalam difensif maupun ofensif kapal perang ini cocok dikerahkan untuk berbagai misi seperti perlindungan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE), operasi patroli wilayah pesisir hingga lepas pantai, dan operasi kemanusiaan seperti penanggulangan bencana.(*)

*) Mahasiswa magang prodi Sastra Jerman Universitas Negeri Surabaya 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber