Begini Sejarah Pertempuran Surabaya 10 November 1945
Bung Tomo saat berpidato yang mampu membakar semangat arek-arek Suroboyo dalam pertempuran 10 November 1945. -Okezone-
Dalam ultimatum tersebut, seluruh pasukan Indonesia diminta menyerahkan senjatanya sebelum pukul 06.00 pagi tanggal 10 November 1945.
Jika tidak, Inggris akan menyerang besar-besaran. Ultimatum itu dianggap sebagai bentuk penghinaan terhadap kedaulatan Republik Indonesia.
BACA JUGA:Mural Adeco Hadirkan Bonek bersama Bung Tomo dan Tari Remo di Pinggir Kali Mas
BACA JUGA:Pementasan Bung Tomo Pandu Garuda, Maknai Kepahlawanan dalam Sosok Sutomo
Tokoh muda Bung Tomo melalui siaran radionya menyerukan rakyat untuk berjuang habis-habisan dan tidak menyerah kepada penjajah.
Pertempuran Besar di Surabaya

PERTEMPURAN di Surabaya pada 10 November 1945. --Company Sergeant Major A Hardy via Wikimedia Commons
Pagi hari 10 November 1945, pasukan Inggris melancarkan serangan besar-besaran ke seluruh penjuru kota Surabaya. Pesawat tempur, kapal perang, dan tank dikerahkan untuk membombardir kota.
Meski kalah dalam persenjataan, rakyat Surabaya tidak mundur. Arek-arek Suroboyo, para santri, serta tokoh agama seperti KH. Hasyim Asy’ari dan KH. Wahab Hasbullah memimpin perlawanan rakyat.
Teriakan semangat menggema di berbagai penjuru kota sebagai simbol keberanian dan keyakinan untuk mempertahankan kemerdekaan.
BACA JUGA:Sejarah di Balik Hari Pahlawan 10 November
BACA JUGA:Jejak Heroik Rakyat Surabaya di Hotel Yamato Menjelma Menjadi Bendera Biru di ARTJOG 2025
Korban dan Dampak Pertempuran

PEJUANG Indonesia dalam pertempuran 10 November 1945. -Republika-
Pertempuran sengit berlangsung hingga tiga minggu lamanya. Akibatnya, sekitar 6.000 pejuang Indonesia gugur, sedangkan 200.000 warga sipil terpaksa mengungsi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: diolah dari berbagai sumber