VinFast Media and Expert Trip 2025 (2): Fokus Bangun Ekosistem Kendaraan Listrik
Chairwoman Vinfast Le Thi Thu Thuy (tengah) didampingi CEO VinFast Indonesia Kariyanto Hardjosoemarto (kiri) dan Chief Engineer VinFast Vincent John Pendlebury saat meet and greet dengan pimpinan media.-Foto: Tomy Gutomo-Harian Disway-
Perang harga mobil listrik di pasar Indonesia tidak diambil pusing oleh VinFast. Produsen mobil listrik asal Vietnam itu justru fokus membangun ekosistem kendaraan listrik. Strategi itu diyakini akan membuat VinFast memenangkan persaingan ketat kendaraan listrik.
---
SETELAH sukses di negaranya sendiri, Vietnam, VinFast serius melakukan ekspansi di sejumlah negara. Antara lain India, Filipina, dan tentu saja Indonesia. Tiga negara itu akan dijadikan basis produksi utama VinFast selain di Vietnam.
"Ekonomi yang berkembang dan adopsi kendaraan listrik yang cepat menjadikan Indonesia sangat menarik bagi VinFast," kata Vice Chairwoman Vingroup sekaligus Chairwoman VinFast Le Thi Thu Thuy saat Meet & Greet Session di Almaz Convention Center, Hanooi, Vietnam, 6 November 2025.

Pimpinan media dan expert dari Indonesia bertemu dengan Chairwoman Vinfast Le Thi Thu Thuy di Almaz Convention Center, Hanoi, Vietnam, 6 November 2025. -Foto: VinFast Vietnam-
Madam Thuy memastikan pihaknya menginvestasikan USD 200 juta atau Rp 3,2 triliun untuk membangun pabrik Battery Electric Vehicle (BEV) di Subang, Jawa Barat. Di India, VinFast sudah mulai produksi pada Agustus 2025 di fasilitas baru di Tamil Nadu. India memang memiliki keunggulan sebagai negara yang pertumbuhan ekonominya tinggi, adopsi kendaraan listriknya cepat, dan kebijakan investasinya terbuka.
Sementara di Filipina, Vinvast membangun kerja sama dengan perusahaan-perusahaan besar di sana. “Bukan hanya menggarap pasar besar, tetapi kami juga fokus membangun ekosistem kendaraan listrik agar pelanggan merasa nyaman,” kata Le Thi Thu Thuy.

Pintu mobil listrik VinFast di salah satu bagian VinFast Factory di Vietnam.-Foto: VinFast Vietnam-
Ekosistem inilah yang ditawarkan oleh VinFast. Di Vietnam, ekosistem kendaraan listrik telah dibangun oleh VinFast. Bersama induknya, Vingroup, perusahaan tersebut telah masuk ke semua lini bisnis. Soal bagaimana ekosistem VinFast di Vietnam akan dijelaskan pada seri berikutnya.

Rombongan pimpinan media dari Indonesia mengelilingi pabrik VinFast yang sangat luas.-Foto: VinFast Vietnam-
Komitmen VinFast dalam membangun ekosistem di Vietnam yang akan diadopsi ke Indonesia. Tentu tidak mungkin sebesar di Vietnam. Tapi selain membangun pabrik, sejumlah langkah ke arah pembangunan ekosistem telah dimulai. Misalnya dengan penyediaan 2000 SPKLU di berbagai daerah sampai level kabupaten. "Kami bekerja sama dengan PT Pos Indonesia. Makanya SPKLU kami banyakberada di kantor pos," kata CEO VinFast Indonesia Kariyanto Hardjosoemarto.
BACA JUGA:VinFast Media and Expert Trip 2025 (1): 98 Persen Produksi Dikerjakan Robot
BACA JUGA:Spesifikasi VF 7, Produk Terbaru VinFast dalam GIIAS Surabaya 2025
VinFast juga menyiapkan program buyback hingga sewa baterai. Mobil VinFast yang baru dipakai 6 bulan bisa dijual kembali ke VinFast dengan harga 90 persen. Sedangkan kendaraan sebelum 3 tahun, bisa dijual ke VinFast dan dihargai 70 persen. Tentunya ini berlaku untuk pembeli tangan pertama.

Mobil VinFast VF9 merupakan varian terbaru VinFast.-Foto: VinFast Vietnam-
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: