Zohran Mamdani dan Politik Harapan di Tengah Ketimpangan: Sebuah Cermin dari New York untuk Indonesia
ILUSTRASI Zohran Mamdani dan Politik Harapan di Tengah Ketimpangan: Sebuah Cermin dari New York untuk Indonesia.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
Karena dalam zaman yang penuh kepalsuan, keberanian untuk jujur adalah bentuk paling radikal dari kepemimpinan.
Politik Indonesia tidak kekurangan orang pintar. Yang kurang adalah orang yang berani jujur dan konsisten di tengah badai kompromi. Mamdani menunjukkan bahwa kejujuran, empati, dan kerja keras masih bisa menang, bahkan di tengah sistem yang skeptis.
Mamdani pernah berkata, ”hope is not a slogan, it’s a discipline.”
Dan, itu mungkin kalimat paling penting dari seluruh kampanyenya.
Sebab, harapan yang sejati bukanlah kata-kata di baliho, melainkan tindakan sehari-hari yang disiplin, sabar, dan konsisten memperjuangkan yang benar.
Di Indonesia, harapan itu bisa tumbuh jika politik kembali ke akarnya: ke manusia, ke empati, ke keadilan sosial.
Mungkin itulah yang paling kita butuhkan hari ini di Indonesia.
Bukan revolusi besar yang menunggu momentum, melainkan gerakan kecil yang konsisten memperbaiki arah bangsa.
Dari ruang kelas ke rapat desa, dari pasar ke parlemen, dari anak muda ke pemimpin nasional. Semua bergerak dengan satu disiplin: membangun harapan yang nyata.
Sebab, pada akhirnya, bangsa ini tidak kekurangan potensi.
Yang kita butuhkan hanyalah keberanian untuk percaya bahwa perubahan bisa dimulai dari kita, dan dari hari ini. (*)
*) M. Ali Affandi L.N.M. adalah ketua Kadin Surabaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: