Hari Angklung Sedunia 16 November, Momen Melestarikan Alat Musik Khas Indonesia
Cara memperingati Hari Angklung Sedunia 16 November. --Pagaralampos.disway
BACA JUGA:Tradisi Imlek Resmi Masuk Daftar UNESCO: Momen Penting bagi Budaya Tiongkok
BACA JUGA:Perjalanan Panjang Reog Ponorogo, Sempat Diklaim Malaysia hingga Diakui UNESCO
Karakter bunyi angklung yang lembut, stabil, dan unik memberi warna baru dalam komposisi musik modern.
Keberadaannya membuka peluang bagi musisi muda. Mereka dapat bereksperimen dan menciptakan karya baru yang mengangkat identitas budaya Indonesia.
4. Menghidupkan komunitas angklung
Penampilan musik angklung diiringi band modern dengan membawakan berbagai lagu nasional dan daerah. --Istimewa
Banyak komunitas angklung yang aktif di sekolah, kampus, sanggar seni, hingga komunitas internasional. Angklung terbukti kerap digunakan sebagai alat diplomasi budaya. Juga pendidikan multikultural di berbagai negara.
Mengundang komunitas angklung untuk tampil dalam acara kampus, kegiatan kantor, atau event pribadi dapat menjadi bentuk dukungan nyata terhadap keberlanjutan tradisi angklung.
BACA JUGA:Khofifah Perjuangkan Reog Ponorogo Agar Diakui UNESCO Sebagai Warisan Budaya Tak Benda
BACA JUGA:BRIN Usulkan Raja Ampat Menjadi Cagar Biosfer di Bawah MAB UNESCO
Kegiatan semacam itu sekaligus menciptakan ruang regenerasi pemain angklung. Pun, memperkuat rasa kebersamaan di dalam komunitas.
5. Membagikan ucapan selamat Hari Angklung Sedunia ke media sosial
Dengan membagikan ucapan selamat, foto, atau video penampilan angklung, Anda bisa turut menyebarluaskan informasi mengenai nilai budaya angklung. Sekaligus mendorong lebih banyak orang mengenal instrumen itu.
Media sosial menjadi ruang efektif untuk menghadirkan kembali angklung sebagai identitas budaya. Sehingga tetap hidup, relevan, dan terus berkembang.
Melalui perayaan Hari Angklung Sedunia, ditegaskan komitmen untuk menjaga angklung tetap relevan bagi generasi hari ini dan esok.
BACA JUGA:Pemerintah Ajukan Reog, Kolintang dan Kebaya Jadi Warisan Budaya UNESCO
BACA JUGA:Bersaing dengan 131 Perguruan Tinggi dari 42 Negara, ITS Sabet Penghargaan dari UNESCO
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: