Penumpang Udara Diperkirakan Melonjak 5 hingga 7 Persen Saat Periode Nataru
Pemeritah memperkirakan lonjakan penumpang pesawat sebesar 5 hingga 7 persen pada periode Nataru 2025/2026-Kemenhub-
HARIAN DISWAY – Pemerintah memprediksikan akan terjadi lonjakan penumpang pesawat sebesar 5 hingga 7 persen dalam periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026.
Rinciannya, jumlah penumpang domestik diprediksi mencapai 3,89 juta orang (naik 5%), sedangkan internasional sekitar 1,15 juta orang (naik 11%).
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Lukman F. Laisa mengatakan, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) Kementerian Perhubungan telah menyiapkan rencana operasi khusus untuk memastikan keamanan, keselamatan, dan kenyamanan pengguna jasa penerbangan.
Posko pemantauan Nataru akan dibuka mulai 18 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026 di Kantor Pusat Kemenhub, yang memantau kegiatan di 257 bandara seluruh Indonesia.
“Kami memperkirakan jumlah penumpang naik sekitar 7 persen dibandingkan tahun lalu, dengan total lebih dari 5 juta penumpang untuk rute domestik dan internasional,” ujar Lukman.
Guna mengantisipasi lonjakan penumpang tersebut, Ditjen Hubud memproyeksikan kebutuhan 326 unit pesawat — terdiri dari 286 pesawat jet dan 40 pesawat propeller.
BACA JUGA:Tol Probowangi Segmen Gending-Paiton Bisa Beroperasi di Momen Nataru
BACA JUGA:Ramp Check Jelang Nataru, Rosalia Indah Diminta Ganti 4 Unit Armada Baru
Saat ini, total armada pesawat udara di Indonesia mencapai 560 unit. Dengan 366 unit pesawat siap beroperasi dan 194 dalam perawatan. Maskapai dengan jumlah armada terbanyak antara lain Lion Air (97 unit), Wings Air (77 unit), dan Garuda Indonesia (81 unit).

Kemenhub Tambah Extra Flight dan Diskon Tiket Pesawat Hingga 14 Persen Jelang Nataru 2026, Catat Jadwalnya-Kemenpar-
Puncak arus keberangkatan Natal diperkirakan terjadi pada 21 Desember 2025, sementara arus balik terbesar akan terjadi pada tanggal 3 hingga 4 Januari 2026.
Bandara tersibuk diprediksi meliputi Soekarno-Hatta (Tangerang), Ngurah Rai (Denpasar), Sultan Hasanuddin (Makassar), Kualanamu (Medan), dan Juanda (Surabaya). Untuk rute internasional, pergerakan tertinggi akan terjadi dari dan menuju Singapura dan Kuala Lumpur.
BACA JUGA:Banjir Semarang Jadi Perhatian Utama Lalu Lintas Nataru
Lukman juga menekankan pentingnya kesiapan seluruh operator penerbangan dan bandara dalam menjaga keselamatan, keamanan, serta pelayanan penumpang. “Kami sudah menyiapkan contingency plan dan pedoman bandara siaga bencana untuk menghadapi kondisi darurat,” tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: