Longsor Banjarnegara Dipicu Hujan Ekstrem, Ada Gerakan Tanah Rotasional
PVMBG Ungkap Penyebab Tanah Longsor di Banjarnegara, Dipicu Hujan Lebat--Dok. BPBD Banjarnegara
HARIAN DISWAY- Longsor besar yang melanda Dusun Situkung, Banjarnegara, kembali menegaskan kerentanan kawasan berbatu napal Formasi Halang terhadap cuaca ekstrem.
Fenomena tanah jenuh air akibat hujan panjang ditambah karakter material vulkanik yang gembur membentuk kondisi ideal terjadinya longsor rotasional hingga berubah menjadi aliran debris.
Aparat kini menghadapi situasi berbahaya karena potensi longsoran susulan masih sangat tinggi.
BACA JUGA:Evakuasi Longsor Majenang Cilacap Masuki Hari Kelima, 16 Tewas dan 7 Masih Hilang
BACA JUGA:Longsor Banjarnegara: 27 Warga Belum Ditemukan, 823 Mengungsi
Ya, bencana besar yang terjadi pada Minggu, 16 November 2025, sekitar pukul 14.00 WIB itu dipicu hujan lebat berdurasi panjang selama dua hari terakhir.
Longsor terjadi pada koordinat 7,262222° LS – 109,610833° BT, menghantam permukiman warga di empat RT sekaligus.
Hujan intens yang mengguyur Banjarnegara sejak pertengahan pekan membuat kondisi tanah mencapai kejenuhan ekstrem hingga memicu longsoran besar.
PVMBG menjelaskan bahwa gerakan tanah di Pandanarum merupakan longsor tipe rotasional yang kemudian berkembang menjadi aliran debris.
BACA JUGA:11 Jenazah Korban Longsor Cilacap Ditemukan, Tim SAR Kerahkan Anjing Pelacak
BACA JUGA:UPDATE: Korban Longsor Cilacap Ditemukan 11 Meninggal, 10 Warga Masih Hilang
Material longsor didominasi tanah pelapukan vulkanik yang sangat jenuh air, sehingga jarak luncuran material menjadi lebih jauh dan berdampak luas ke hilir.
“Berdasarkan analisis geologi dari data sekunder diperkirakan bidang gelincir berupa lempung-napal dari Formasi Halang,” demikian keterangan PVMBG.
Formasi Halang yang dikenal plastis, mudah jenuh air, dan menjadi pemicu banyak longsor sebelumnya di Banjarnegara, kembali menjadi bidang gelincir aktif dalam kejadian ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: