Dolly Tutup, Prostitusi Online Tumbuh: Surabaya Hadapi Wajah Baru Praktik Seks Komersial
Mural di kawasan Jalan Sememi Jaya I yang berdekatan dengan eks lokalisasi Moroseneng-Tirtha Nirwana Sidik-

Ketua Komisi A DPRD Surabaya, Yona Bagus Widyatmoko, meminta ketegasan Pemkot Surabaya untuk membasmi lokalisasi Moroseneng-Istimewa-
Tanpa komitmen tersebut, menurut Cak Yebe, semua prestasi penutupan Dolly akan sia-sia. Lalu, Citra Surabaya sebagai kota moral akan kembali ternoda.
Di sisi lain, dr. Chandra Kusumawardhani, Kepala Tim Kerja (Katimker) Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Surabaya, menyoroti dampak kesehatan dari praktik prostitusi, terutama pada penyebaran Penyakit Menular Seksual (PMS).
Ia mengungkapkan bahwa Dinkes melakukan edukasi secara bertingkat, terutama di wilayah rentan melalui Puskesmas.
"Teman-teman di puskesmas melakukan edukasi di wilayah rentan. Untuk remaja, kami sasar melalui program Kesehatan Reproduksi Remaja di sekolah-sekolah," jelas dr. Chandra.
BACA JUGA:Perketat Pengawasan di Eks Lokalisasi Moroseneng, Patroli Malam sampai Subuh
BACA JUGA:Pemkot Surabaya Perketat Pengawasan di Eks Lokalisasi Moroseneng dan Klakah Rejo
Upaya tersebut diperkuat dengan Satuan Karya Pramuka yang berfokus pada pembinaan keterampilan dan pengetahuan di bidang kesehatan (Saka Bakti Husada), program UKS (Usaha Kesehatan Sekolah), serta pelatihan kader kesehatan remaja.
dr. Chandra mengakui bahwa remaja sangat rentan terpengaruh, terutama di era digital di mana konten seksual mudah diakses dan jejaring prostitusi online menargetkan usia muda.
"Tenaga kesehatan pasti melakukan sosialisasi, tapi butuh kolaborasi semua pihak," tegasnya.
Dua perspektif itu, penegakan hukum dari DPRD dan pencegahan melalui edukasi dari Dinas Kesehatan menunjukkan bahwa menangani prostitusi online tidak bisa dilakukan secara parsial.
Pemkot Surabaya harus berani bertindak. Jika semua pihak bersatu, lalu regulasi tegas, edukasi masif, dan pengawasan berjalan optimal, kemungkinan besar Surabaya bisa bebas dari prostitusi. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: