Erupsi Gunung Semeru Paksa 346 Warga Mengungsi
BNPB terus memantau Status aktivitas vulkanik Gunung Semeru naik berselang satu jam, dari level III atau ‘Siaga’ ke level IV atau ‘Awas’, Rabu, 19 November 2025-Dok. BNPB-
Selain ancaman APG, wilayah Pronojiwo dan Candipuro juga mengalami hujan abu cukup pekat. Bau belerang yang terbawa angin membuat sebagian warga merasakan iritasi saluran pernapasan.
“BPBD membagikan masker untuk mengurangi dampak pernapasan akibat abu vulkanik dan bau belerang,” jelasnya.
BACA JUGA:Awan Panas Semeru Lewati Gladak Perak, Capai 13 Km, PPGA Imbau Warga Cari Tempat Aman
BACA JUGA:Gunung Semeru Erupsi Lagi, Awan Panas Capai 5 Km dari Puncak
Layanan darurat juga terus dikerahkan, termasuk Tagana Lumajang dan PMI Malang yang membuka sejumlah dapur umum di 2 titik untuk memenuhi kebutuhan makan para pengungsi. Setiap harinya, mereka menyediakan ratusan porsi untuk para pengungsi yang terdampak.
Di sisi lain, Puskesmas Candipuro dan Pronojiwo menyiagakan tenaga medis agar keluhan kesehatan warga dapat segera ditangani, mulai dari batuk, iritasi mata, hingga sesak napas akibat paparan abu.
“Unit BPBD ONE sudah berada di Pronojiwo untuk mendukung percepatan penanganan darurat. Tim gabungan BPBD, Basarnas, TNI/Polri, serta relawan masih bersiaga di berbagai titik.” pungkas Gatot.
Kondisi Semeru hingga Kamis malam diprediksi masih belum sepenuhnya stabil. Warga diminta untuk tetap waspada, terutama terhadap potensi banjir lahar yang dapat meningkat jika curah hujan bertambah, serta kemungkinan luncuran awan panas susulan dari puncak kawah Jonggring Saloko. (*)
*) Mahasiswa magang Prodi Sastra Inggris Universitas Negeri Surabaya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: