Menkomdigi: Humas Adalah Navigator Kebenaran di Tengah Kebisingan Digital

Menkomdigi: Humas Adalah Navigator Kebenaran di Tengah Kebisingan Digital

Menteri Komunikasi dan Digital Republik Indonesia, Meutya Hafid, memberikan apresiasi terhadap 8.392 pejabat fungsional pranata humas yang bekerja menjaga kredibilitas pemerintah di mata masyarakat.-Dokumentasi Kementerian Komdigi-

HARIAN DISWAY - Menteri Komunikasi dan Digital Republik Indonesia, Meutya Hafid, memberikan apresiasi terhadap 8.392 pejabat fungsional pranata humas yang bekerja menjaga kredibilitas pemerintah di mata masyarakat. Ia menilai konsistensi dan kerja bersama para insan humas inilah yang membantu meningkatkan Indeks Pengelolaan Informasi dan Komunikasi Publik, dari 69,75 pada 2023 menjadi 71,79 pada 2024. 

“Kami yakin tren ini akan terus naik. Selama kita konsisten dan berkolaborasi, kita bisa menjadi mercusuar kebenaran yang berdampak nyata bagi masyarakat,” ujarnya.

Dalam sambutannya di Malam Anugerah Media Humas (AMH) 2025 yang digelar pada Rabu, 12 November 2025 di Jakarta, Meutya kembali menegaskan bahwa humas pemerintah memainkan peran yang jauh lebih strategis dibanding sekadar pelengkap birokrasi. Baginya, humas adalah bagian penting dari denyut pembangunan nasional.

Pada kegiatan bertema “Kolaborasi Humas, Satu Suara untuk Indonesia Maju” tersebut, Meutya menyoroti derasnya arus informasi digital yang menuntut humas bekerja lebih adaptif. Ia menyebut bahwa kolaborasi antarlembaga humas menjadi fondasi penting dalam menjaga kepercayaan publik.

BACA JUGA:Daftar 25 Cloudflare Terancam Diblokir, Kemenkomdigi Wajibkan Daftar PSE dalam 14 Hari

BACA JUGA:Anugerah Jurnalistik Komdigi 2025, 'Ancaman Predator Maya' Antar Harian Disway Raih Juara 1

“Humas adalah navigator kepercayaan publik dan mercusuar kebenaran di tengah kebisingan informasi,” tegas Meutya. Ia menambahkan bahwa tugas humas hari ini bukan sekadar menyampaikan informasi, melainkan membangun narasi yang kuat, kontekstual, dan berdampak bagi publik.

Dalam kesempatan tersebut, Menkomdigi juga mengajak seluruh pranata humas untuk memperkuat kolaborasi dalam tiga dimensi utama: vertikal antara pusat dan daerah, horizontal antar instansi, serta kolaborasi dengan ekosistem digital.

“Kolaborasi tidak bisa hanya simbolik. Ia harus konkret, nyata, dan terstruktur agar pesan pemerintah dapat tersampaikan secara efektif dan menyatukan langkah menuju Indonesia Maju,”tegas Meutya.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Komunikasi Publik dan Media, Fifi Aleyda Yahya, dalam laporannya menyampaikan bahwa AMH 2025 merupakan ajang ke-18 yang digelar sebagai bentuk apresiasi terhadap kerja keras insan humas pemerintah. Tahun ini, 154 instansi  Pemerintah Pusat dan Daerah, BUMN/BUMD, dan Perguruan Tinggi Negeri berpartisipasi dalam enam kategori lomba: siaran pers (media online), media sosial, penerbitan media internal, kampanye komunikasi publik, website, dan media audiovisual.


Menteri Komunikasi dan Digital Republik Indonesia, Meutya Hafid berfoto bersama juara umum Anugerah Media Humas (AMH) 2025 adalah Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta.-Dokumentasi Kementerian Komdigi-

“Anugerah Media Humas menjadi wadah silaturahmi dan jejaring luar biasa bagi para insan humas. Dari 190 instansi yang mendaftar, 154 berhasil lolos verifikasi dan dinilai oleh dewan juri independen dari berbagai media nasional dan akademisi,” jelas Fifi.

Fifi juga menekankan pentingnya semangat kebersamaan dan profesionalisme di antara insan humas pemerintah. “Kita hadir bukan hanya untuk meraih penghargaan, tapi untuk memperkuat sinergi komunikasi publik yang efektif, efisien, dan bermakna,” ujarnya.

Acara AMH 2025 turut dihadiri oleh Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria, sejumlah pejabat tinggi Kementerian dan Lembaga, BUMN, Perguruan Tinggi Negeri, dan Pemerintah Daerah, serta para juri dari kalangan pemimpin redaksi media nasional seperti Kompas, Katadata, Rakyat Merdeka, SCTV-Indosiar, dan akademisi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: