Clair Obscur: Expedition 33, Balas Dendam Epik Mantan Pegawai Ubisoft

Clair Obscur: Expedition 33, Balas Dendam Epik Mantan Pegawai Ubisoft

Clair Obscur: Expedition 33 adalah balas dendam mantan karyawan yang paling epik. --meups.com

BACA JUGA:Ketika Game-Game Indie Mengalahkan Game Triple A, Apa Yang Sebenarnya Terjadi?

Bukan berarti Ubisoft tidak berkarya. Mereka tetap raksasa dengan sumber daya melimpah. Tetapi tahun ini, narasi publik memihak Sandfall Interactive. Tim kecil yang berani hengkang, lalu menang besar.

Apa yang membuat Clair Obscur terasa seperti pukulan balik? Pertama, kekuatan narasinya. Ceritanya gelap, puitis, dan disajikan dengan pendekatan artistik yang jarang kita lihat dari studio besar.

Setiap frame seperti lukisan. Setiap adegan mengandung simbolisme. Musiknya semakin memberi atmosfir yang mewah nan penuh mistis. Sehingga pengalaman imersif terwujud di gim itu. Yang membuat banyak pemain tercengang dan berdecak kagum.

Kedua, tampilan visualnya. Meski dibuat oleh tim kecil, eksekusinya berani. Dunia yang mereka bangun seakan mengaburkan batas antara mimpi, seni, dan mimpi buruk. Para kritikus menyebutnya sebagai perpaduan Final Fantasy bertemu lukisan impresionis.

BACA JUGA:Jutaan Gamer Tertipu Video Gameplay GTA 6 Terbaru, Ternyata Bikinan AI

BACA JUGA:5 Game FPS Paling Inovatif dan Anti-Mainstream, Lupakan Call of Duty atau Battlefield


Menggabungkan beberapa sistem battle dan punya kisah yang kompleks membuat Clair Obscur: Expedition 33 sangat layak menerima GOTY 2025 dari The Game Awards. --icyveins

Ketiga, gameplay-nya. Sandfall mengambil sistem turn-based RPG klasik, lalu menggesernya menjadi lebih kinetik dengan interaksi real-time. Hasilnya adalah pengalaman yang terasa familiar, namun tetap segar. Sebuah formula yang bahkan banyak studio besar gagal ciptakan.

Dan jangan lupakan akting suara. Performa para aktor yang juga masuk nominasi di beberapa ajang, mampu menghidupkan dunia itu dengan intensitas emosional yang sulit ditiru.

Semua ini bukan hanya bukti kualitas. Ini pesan terselubung: "Lihat apa yang bisa kami buat ketika tidak dibatasi." Bukankah itu inti dari balas dendam yang elegan?

Di saat Sandfall mencuri panggung, Ubisoft justru sedang bereksperimen dengan hal lain. Mereka memperkenalkan Teammates. Proyek Reaseach and Development (R&D) yang memamerkan NPC bertenaga AI yang dapat merespons suara pemain secara real-time.

BACA JUGA:Ubisoft Tunda Laporan Fiskal, Pertanda Kondisi Keuangan di Ujung Tanduk?

BACA JUGA:Ubisoft Umumkan DLC Gratis Valley of Memory untuk Assassin’s Creed Mirage

Langkah yang menunjukkan inovasi teknologi, sekaligus arah baru perusahaan. Ubisoft bahkan merilis konten kolaboratif yang unik, seperti quest Assassin's Creed Shadows x Attack on Titan. Menarik? Pasti. Mengejutkan? Tentu. Tetapi dibanding euforia Clair Obscur, terobosan-terobosan Ubisoft masih kalah pamor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: