Malang Century Journey 2025, Wisata Bersepeda 163 Km yang Bikin Peserta Ketagihan

Malang Century Journey 2025, Wisata Bersepeda 163 Km yang Bikin Peserta Ketagihan

View perjalanan Malang Century Journey 2025-Mainsepeda-

Eko Febianto, seorang cyclist dari Surabaya, merencanakan untuk ikut Malang Century Journey 2025 sambil berwisata bersama keluarganya.

BACA JUGA:Bupati Pasuruan Hadir di Antangin Bromo KOM 2025, Dukung Sport Tourism di Bumi Untung Suropati

BACA JUGA:Wali Kota Pasuruan: Bromo Kom Sebagai Promotor Sport Tourisme

"Malang adalah tempat yang sempurna untuk berolahraga sekaligus berlibur. Fasilitas penginapan, transportasi, kuliner, dan lokasi rekreasi semuanya sangat baik. Jadi, saya memang sudah berniat untuk ikut event ini dan berlibur dengan keluarga," jelas Eko.

Pemerintah Kota Malang memiliki harapan besar terhadap Malang Century Journey, dengan keyakinan bahwa event ini bisa menjadi signature event di dunia di Indonesia.

Diharapkan, acara itu dapat berfungsi sebagai lokomotif penggerak sport tourism, baik untuk Kota Malang maupun daerah sekitarnya. Maka, Pemkot Malang berkomitmen untuk terus mendukung keberlangsungan event yang digelar oleh Mainsepeda itu.

Mainsepeda memiliki rekam jejak yang kuat dalam menyelenggarakan event bersepeda yang berdampak positif terhadap sport tourism di kota-kota tempat acara berlangsung.

Salah satunya adalah Bromo KOM, yang telah berlangsung lebih dari sepuluh tahun. Sekretaris Kota Malang, Erik Setyo, menegaskan bahwa Malang memang layak disebut sebagai kota sepeda, mengingat kondisi geografis yang mendukung.

Founder Mainsepeda, Azrul Ananda, menambahkan bahwa Malang Century Journey merupakan agenda ideal menjelang akhir tahun.

BACA JUGA:Wali Kota Pasuruan: Bromo Kom Sebagai Promotor Sport Tourisme

BACA JUGA:Bupati Pasuruan Takjub Animo Bromo Kom Challenge 2025, Jadi Magnet Wisatawan Lokal dan Mancanegara


Finisher pertama Malang Century Journey 2025 Eko Febianto-Mainsepeda-

Malang Century Journey memang patut disebut seru. Meskipun menyajikan tantangan-extra di berbagai jenis medan. Mulai dari road, gravel, hingga tanjakan.

Event itu tetap memberikan cut-off time (CoT) yang realistis agar semua peserta, termasuk pemula, dapat menyelesaikan tantangan. Panitia menetapkan CoT untuk event itu pada sore hari, pukul 17.34. 

Uniknya, panitia juga memberikan penghormatan khusus bagi peserta yang finis terakhir sebelum CoT. Langkah tersebut diambil sebagai komitmen untuk meningkatkan partisipasi pesepeda yang ingin lebih serius menekuni disiplin bersepeda jarak jauh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: