Sinopsis Film NIA, Kisah Pilu Gadis Penjual Gorengan si Sumatera Barat

Sinopsis Film NIA, Kisah Pilu Gadis Penjual Gorengan si Sumatera Barat

Sinopsis NIA, kisah tragis gadis penjual gorengan di Sumatera Barat.-Smaradana Pro-

Tidak sekadara memperlihatkan tragedi, NIA adalah film yang memotret kondisi masyarakat bawah dengan jujur dan apa adanya. Lewat adegan-adegan yang penuh simbolisme halus.

Misalnya, sebelum mengalami peristiwa tragis, Nia digambarkan memulai hari seperti biasa. Dia meracik adonan, memanasi wajan, menggoreng pisang, tempe, dan tahu. Tidak ada musik. Kesunyian menjadi latar yang mempertegas rutinitasnya.

BACA JUGA:Ngakak Pol! Sinopsis Pesugihan Sate Gagak, Aksi Kocak 3 Sahabat Jual Sate Demi Hidup Tajir

BACA JUGA:Sinopsis Film Dopamin, Angga Yunanda-Shenina Cinnamon Dapat Sekoper Uang Misterius

Adegan tersebut sengaja dibangun lama oleh Aditya. Menandakan bahwa keseharian Nia adalah fondasi dari cerita hidup sederhana. Namun penuh tanggung jawab yang terlalu besar untuk remaja sebayanya.


keluarga nia merasa terpukul atas pernyataan yang telah di terima ketika nia diketahui telah meninggal dunia dan mengalami pelecehan -youtube @cinema 21-youtube

Walau hidupnya berat, NIA tidak menampilkan tokoh yang putus asa. Justru dia digambarkan sebagai gadis penuh harapan. Dia ingin melanjutkan sekolah, demi mengubah nasib keluarga.

Melalui percakapan-percakapan kecil dengan ibunya, penonton mengetahui bahwa Nia ingin membeli sepeda motor sederhana. Supaya dia tidak perlu lagi berjalan jauh sambil memikul dagangan.

Dia ingin bekerja lebih cepat agar bisa menyisihkan lebih banyak uang untuk pendidikan. Kamera memotret angan-angan itu dalam dialog pendek, namun sangat kuat secara emosional.

BACA JUGA:Sinopsis Film Horor Kuncen, Azela Putri dan Davina Karamoy Hadapi Petaka di Gunung Merbabu

BACA JUGA:Sinopsis Film Pengin Hijrah, Ketika Selebgram Ingin Pindah ke Jalan Allah

Sutradara sengaja merayakan setiap ketahanan kecil Nia. Seperti tawa kecil saat berjumpa pelanggan tetap, kesabarannya meladeni anak-anak yang menawar dengan recehan, hingga optimismenya ketika dagangan habis lebih cepat.

NIA bukan sekadar cerita tentang penjual gorengan keliling. Tetapi tentang kerasnya realitas hidup yang membentuk seorang anak menjadi dewasa lebih cepat dari seharusnya.

Film itu menggambarkan Nia sebagai simbol perjuangan perempuan muda di pedesaan. Mengangkat isu kekerasan seksual dan pembunuhan sebagai tragedi sosial, dan menampilkan solidaritas masyarakat yang terluka.

Jika Anda menyukai film seperti itu, NIA bisa disaksikan di bioskop mulai 4 Desember 2025.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber