Cewek Cilacap Dibunuh Om-Om di Hotel: Beda Perspektif Seksual
ILUSTRASI Cewek Cilacap Dibunuh Om-Om di Hotel: Beda Perspektif Seksual.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
BACA JUGA:Kisah Tragis Cewek Cerdas, Dibunuh Suami Sendiri
Tampaknya, Sunanto serius mau menikahi PW. Sunanto sudah memberi tahu PW bahwa ia sudah beristri, tetapi pernikahan tidak harmonis. Niat cerai. Di malam itu Sunanto menawari, hendak menikahi PW.
Budi: ”Korban menolak karena tersangka sudah beristri. Menurut pengakuan tersangka, saat menolak, korban mengucapkan kata-kata yang membuat pelaku marah.”
Kata-kata korban itu, ”aku cuma butuh duitmu, bukan menikah.”
Budi: ”Intinya, pelaku merasa selama ini ia cuma dimanfaatkan korban untuk tujuan finansial (minta duit saja). Sehingga pelaku marah dan mencekik korban sampai meninggal.”
Setelah PW meninggal, Sunanto panik. Ia meminum obat antinyamuk yang ada di dalam kamar itu. Menurut pengakuan Sunanto, ia minum setengah kaleng, lalu muntah-muntah. Selesai muntah, ia melanjutkan minum, sampai pingsan.
Senin pagi, 1 Desember 2025, ia siuman. Kemudian, ia melapor ke petugas resepsionis bahwa gadis PW meninggal. Resepsionis dan pemilik hotel mendatangi kamar tersebut, memeriksa, memang kondisi cewek itu sudah tak bergerak. Pemilik hotel menelepon polisi.
Sunanto tetap berada di hotel itu ketika polisi tiba. Ia kepada polisi mengakui semua perbuatannya. Ia dijerat Pasal 338 KUHP, pembunuhan. Ancaman maksimal hukuman 15 tahun penjara.
Dari kronologi itu, wajar jika sudut pandang sugar daddy dan sugar baby berbeda. Sugar daddy menginginkan seks dengan wanita muda. Sugar baby menginginkan uang dari pasangannyi.
Ekspektasi masing-masing semestinya seimbang. Bukan pemorotan seperti dikatakan Sunanto kepada polisi. Hubungan asmara model itu, ya, memang begitu. Namun, dari pengakuan Sunanto, kelihatan ia berharap agar hubungan asmara mereka seperti pada muda-mudi yang sama-sama belum menikah. Di situ melesetnya.
Namun, ada ilmuwan berteori berbeda dengan anggapan umum tersebut.
Dikutip dari The Guardian, 2 Maret 2003, berjudul At last we know why girls fall for older men, karya Robin McKie, tentang hubungan asmara model begitu, ada perspektif berbeda berdasar pandagan ilmuwan.
Ilmuwan yang ditampilkan adalah Prof Stephen Proulx, guru besar di Departemen Ekologi, Evolusi, dan Biologi Kelautan, University of California, Santa Barbara (UCSB). Ia ahli biologi evolusioner untuk memahami berbagai aspek kehidupan dan perilaku hewan.
Menurut Proulx, hal itu (gadis muda yang tertarik kepada pria jauh lebih tua) disebabkan kekuatan genetik si pria. Ia menyamakan dengan teori zoology. Yakni, jantan yang lebih tua menarik pasangan betina yang jauh lebih muda.
Pria usia lanjut yang masih gagah menunjukkan betapa kuatnya gen mereka. Dengan kata lain, di masa evolusi manusia, ketika orang-orang umumnya mematok usia dua puluhan, fakta bahwa seorang pria mencapai usia enam puluhan dan masih gagah menunjukkan bahwa ia pasti memiliki sesuatu yang sangat kuat secara genetik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: