Harian Disway di China International Press Communication Center (CIPCC) (103): Jurnalisme Membangun ala Tiongkok
KULIAH JURNALISME oleh Profesor Zhang Yangqiu di Beijing, 1 Desember 2025.-Doan Widhiandono-
Di titik itulah ia mengenalkan konsep kunci kuliah hari itu: Constructive Journalism. Jurnalisme membangun.

PENJELASAN PEMBANGUNAN bekas waduk limbang tambah di Panzhihua, Sinchan. Materi ini untuk memberi konteks kepada para jurnalis CIPCC.-Doan Widhiandono-
Bukan jurnalisme positif yang mengglorifikasi negara. Bukan jurnalisme negatif yang memburu konflik. Dan bukan jurnalisme penjaga (watchdog) yang semata menyorot kesalahan.
Constructive journalism, kata Zhang, adalah pendekatan yang “memfokuskan perhatian publik pada solusi, memperkaya konteks, dan memberi gambaran komprehensif atas sebuah isu, bukan hanya problemnya.”
Bagi saya, jurnalis yang berkarir selama lebih dari dua dekade, definisi itu memang seperti penyegaran kembali. Sebab, bos saya di salah satu media pernah berkata, bahwa arah media harus pro-growth. Mendukung pertumbuhan.
Selama ini, di banyak ruang media, terutama yang beroperasi dalam tradisi liberal, berita sering dianggap berhasil jika mampu memancing keterkejutan, kemarahan, atau keterpukauan.
BACA JUGA:Tiga Ibu Kota Kuno di Jalur Sungai Kuning: Menyusuri Jejak Peradaban Tiongkok dari Shang hingga Song
Di tataran mahasiswa ilmu komunikasi pun, sering muncul adagium bahwa konflik adalah jantung berita. Bad news is a good news. Benarkah?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: