Mitigasi Berbasis Lanskap, Bukan Sekadar Izin Lingkungan
Warga berdiri di tumpukan kayu yang tersapu banjir di Sungai Aek Garoga, Tapanuli Selatan-YT Hartono/AFP -
Kita tidak bisa mencegah terbentuknya siklon seperti Senyar, atau menghentikan hujan ekstrem yang dipicu perubahan iklim, atau mengurangi dampak pulau pulau panas di daerah urban. Namun kita bisa memastikan bahwa ketika air datang, ia bertemu dengan lanskap yang siap menerima, menahan, dan mengalirkannya dengan cara yang paling aman bagi manusia.
Jika bencana di Sumatra kali ini ingin kita maknai sebagai peringatan keras, maka pelajarannya jelas, Indonesia tidak boleh lagi merencanakan masa depan tanpa menghormati bahasa lanskapnya sendiri.
Dan di situlah perencanaan dan perancangan lanskap, pada skala makro, meso dan mikro, harus menjadi bagian dari arus utama sebagai salah satu pilar mitigasi bencana, bukan sekadar dekorasi di akhir proyek pembangunan.(*)
Rahman Andra Wijaya, Ketua Umum Pengurus Nasional Ikatan Arsitek Lanskap Indonesia (IALI)-Dok Pribadi -
*) Ketua Umum Pengurus Nasional Ikatan Arsitek Lanskap Indonesia (IALI)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: