Tottenham vs Slavia Praha 3-0, Dua Penalti Warnai Pesta Gol The Lilywhites

HARIAN DISWAY - Tottenham Hotspur berhasil membantai tim tamu dalam laga matchday keenam Liga Champions. Menjamu Slavia Praha di London,  pada Rabu dini hari WIB, 10 Desember 2025, pasukan Thomas Frank menang telak 3-0.

Pesta gol The Lilywhites (sebutan Tottenham) dibuka lewat gol bunuh diri David Zima di menit ke-26. Ia salah mengantisipasi sundulan Cristian Romero.

Kemudian disusul dengan dua gol penalti. Masing-masing dari Mohammed Kudus dan Xavi Simons di menit ke-50 dan ke-79.

Kemenangan telak tersebut membawa Tottenham sementara bertengger di peringkat ke-9 dengan koleksi 11 poin dari 6 laga. Hanya selisih 1 poin dari 8 besar.

BACA JUGA:Rating Pemain Tottenham Usai Takluk 5-3 dari PSG: Randal Kolo Muani Bersinar, Lainnya Flop

BACA JUGA:PSG vs Tottenham 5-3: Les Parisiens Comeback dalam Drama 8 Gol

"Kami membangun momentum dari pertandingan melawan Brentford (pada Sabtu, 6 Desember 2025, Red)," kata Thomas Frank, dalam wawancara dengan UEFA.

"Itu adalah penampilan yang lebih ofensif, dengan penampilan individu yang positif. Para pemain terlihat lebih menyatu dengan penjagaan man-to-man dan kehadiran mereka di lapangan," paparnya.

Aksi Xavi Simons dalam laga Tottenham vs Slavia Praha, laga lanjutan pekan keenam Liga Champions 2025/2026, Rabu 10 Desember 2025--Uefa.com

Jalannya Pertandingan Tottenham Slavia Praha

Pertandingan dimulai dengan tempo tinggi. Pada detik-detik awal, upaya Tottenham hampir berbuah gol ketika Wilson Odobert melepaskan umpan silang ke Richarlison. Namun penyelamatan luar biasa kiper Slavia, Jindrich Stanek, menggagalkan peluang.

Pada menit-menit berikutnya, kombinasi Xavi Simons, Mohammed Kudus, dan Pedro Porro membuat lini belakang Slavia harus bekerja keras.

BACA JUGA:Rating Pemain Tottenham Usai Takluk dari Arsenal 4-1: Lini Belakang Parah

BACA JUGA:Arsenal vs Tottenham 4-1, Eberechi Eze Cetak Hat-trick dan Ciptakan Sejarah

Kudus sempat mencoba memanfaatkan ruang di kotak penalti, tetapi sentuhan pertamanya terlalu kuat dan bola keluar menjadi tendangan sudut.

Sumber: uefa.com