Situasi Kalibata Kembali Kondusif Usai Bentrokan PKL Vs Matel

Situasi Kalibata Kembali Kondusif Usai Bentrokan PKL Vs Matel

Pengeroyokan dua orang penagih utang atau biasa disebut mata elang di Kalibata, Jakarta Selatan, tewas.-tangkap layar-

HARIAN DISWAY - Kondisi di sekitar Taman Makam Pahlawan Kalibata Jakarta Selatan pada Jumat pagi kembali kondusif setelah bentrokan yang terjadi pada Kamis malam.

 

Camat Pancoran Mansur menjelaskan bahwa api baru benar-benar padam sekitar pukul 03.00 WIB. Ia menegaskan bahwa situasi secara umum telah normal dan aktivitas masyarakat kembali berlangsung seperti biasa di kawasan tersebut.

 

Bentrokan diketahui merupakan imbas dari pengeroyokan terhadap dua orang yang sebelumnya menjadi korban penganiayaan. Sekelompok orang tak dikenal kemudian datang ke lokasi dan melampiaskan amarah dengan membakar lapak serta warung kaki lima di sekitar tempat kejadian.

 

Mansur menyebut sedikitnya sepuluh kendaraan hangus terbakar, terdiri dari sembilan sepeda motor dan satu mobil. Beberapa warung warga juga ikut menjadi sasaran amukan kelompok tersebut.

BACA JUGA:Polda Jabar Klarifikasi Bentrokan di Depan UNISBA, Sebut Ada Kelompok Anarko Pemicu Kericuhan

BACA JUGA:Pascabentrok Dua Kelompok, Embong Malang Sudah Tenang

 

“Kalau kendaraan motor ada sembilan, kalau mobil ada satu,” ungkapnya, Jumat, 12 Desember 2025.

 

Korban tewas dari pihak debt collector bertambah menjadi dua orang setelah satu korban yang sempat kritis akhirnya meninggal di rumah sakit. “Dua-duanya meninggal. Yang satu meninggal di rumah sakit, yang satu meninggal di TKP. Inisialnya A dan L,” ujar Mansur.

 

Ia menegaskan bahwa warga sekitar tidak terlibat dalam bentrokan tersebut. Menurutnya, warga hanya menjadi saksi atas insiden yang berlangsung cepat itu. “Kalau bentrok dengan warga tidak ada. Ya warga hanya melihat saja,” katanya.

 

Polisi memastikan tidak ada penggunaan senjata tajam maupun senjata api dalam kejadian ini. “Nihil untuk penembakan, senjata tajam, dan sebagainya. Tidak ada,” tegas Mansur.

BACA JUGA:Jalan Embong Malang Surabaya Kembali Normal Pascabentrok Dua Kubu Massa

BACA JUGA:Kronologi Bentrokan Massa di Embong Malang, Dugaan Dipicu Miras

 

Meski situasi telah kondusif, aparat kepolisian dibantu TNI tetap berjaga untuk mengantisipasi potensi kericuhan susulan. Diketahui, sejumlah orang tak dikenal sebelumnya datang ke lokasi pengeroyokan dan melakukan pembakaran serta perusakan warung di sekitar TKP.

 

Sebelum bentrokan, dua orang mengalami pengeroyokan oleh sekelompok orang yang menyebabkan satu korban tewas dan satu luka berat hingga dirawat di RSUD Budi Asih. Setelah insiden itu, sekelompok massa datang menyerang area sekitar TKP.

 

“Tiba-tiba kelompok, mungkin dari kelompok mereka, datang menyerang, merusak warung yang ada di sini,” jelas seorang pejabat kecamatan.

 

Ia menambahkan bahwa tidak ada korban jiwa dari aksi perusakan tersebut, hanya kerusakan material berupa warung warga dan sepeda motor milik ojek pengangkut barang yang dibakar. Korban jiwa hanya berasal dari peristiwa pengeroyokan yang terjadi sebelumnya.

BACA JUGA:Bentrok Berdarah di Hari Ultah Ambon

 

Pejabat tersebut membantah anggapan bahwa warung warga menjadi sasaran karena adanya keterlibatan warga dalam insiden itu. Ia menegaskan bahwa fakta tersebut masih dalam penyelidikan dan menyerukan agar masyarakat tidak bertindak main hakim sendiri.

 

“Ya, kita akan melakukan penyisiran. Kita akan melihat kelompok-kelompok mana yang ada supaya mereka segera bubar. Kami berharap warga masyarakat jangan main hakim sendiri,” ujarnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: