Pemuda di Yogyakarta Dikeroyok dalam Empat Sesi: Pembunuhan Motif Sepele
ILUSTRASI Pemuda di Yogyakarta Dikeroyok dalam Empat Sesi: Pembunuhan Motif Sepele.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
Motif pembunuhan kian sepele. Gegara nunggak bayar sewa kos, pemuda NP, 25, dikeroyok empat pemuda hingga tewas di Wirobrajan, Yogyakarta, Senin, 1 Desember 2025. Pengeroyokan dilakukan para tersangka dalam empat sesi, jeda waktu beberapa jam. Tindakan yang sungguh niat membunuh.
POLISI masih menyelidiki besarnya tunggakan kos korban terhadap satu di antara empat pelaku. Tunggakan terjadi setahun lalu. ”Masih diselidiki nilai uangnya,” kata Kapolresta Yogyakarta Kombes Eva Guna Pandia di jumpa pers, Rabu, 3 Desember 2025.
Empat pelaku sudah ditangkap, semua warga Yogyakarta. Pelaku utama ST, 24, buruh harian lepas, warga Sendangmulyo, Sleman. Tiga lainnya, GS, 23, mahasiswa warga Pakuncen, Wirobrajan. RM, 23,mahasiswa warga Sudagaran, Tegalrejo. RZ, 18, karyawan swasta, warga Sudagaran, Tegalrejo.
BACA JUGA:Tujuh Pendekar Silat Menang, Keroyok Seorang Penjual Nanas
Para pelaku dan korban saling kenal. Pelaku utama ST kawan lama korban.
Kronologinya, Minggu, 30 November 2025, sekitar pukul 19.00 WIB, pelaku ST bersama GS mencari korban di rumah teman mereka bernama Kardiyono di Kampung Ketanggungan, Kemantren, Wirobrajan. Kardiyono memberi tahu posisi korban.
Dua pelaku bertemu korban di depan minimarket Jalan S. Parman, Mantrijeron. Di sana ST menagih tunggakan sewa kos yang sudah setahun. Korban NP beralasan.
ST juga menyoal barang-barang korban yang belum diambil di bekas tempat kos korban. Kata ST, barang-barang itu membuat kamar kos miliknya tidak bisa disewakan ke penyewa lain. Korban juga beralasan. Mereka cekcok.
ST memukul kepala NP dengan balok kayu hingga pingsan. Warga berkerumun dan mengusir para pelaku. Para pelaku pergi.
Sekitar empat jam kemudian, ST dan GS kembali bertemu korban di dekat Pasar Klitikan Pekuncen.
Kombes Eva: ”Di situ dua pelaku kembali mengeroyok korban. Mereka memukuli menggunakan helm. Hingga korban pingsan lagi.”
Kemudian, para pelaku membawa korban naik motor Honda Beat nopol AB 5708 EAD. Mereka bertiga. Korban diapit di tengah. Korban dibawa ke halaman depan kantor GMNU Sudagaran. Lokasi tersebut sepi di tengah malam itu.
Dalam kondisi setengah sadar, korban dibawa motor bertiga lagi menuju depan rumah Kardiyono di Kampung Ketanggungan. Di sana korban dianiaya lagi hingga pingsan lagi. Korban pun benar-benar tak berkutik. Dua pelaku kabur.
Sekitar pukul 01.30, Senin, 1 Desember 2025, para pelaku balik ke lokasi korban. Kali ini mereka berempat: ST, GS, RM, dan RZ. Mereka menemui korban dalam kondisi sudah tak bergerak, masih dianiaya lagi oleh empat pelaku.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: