Anak Dapat MBG, Orang Tua Bisa Hemat Uang Saku Separo Lebih

Program MBG tidak hanya menguntungkan bagi Rudi, tetapi juga bermanfaat bagi putranya. Davin tidak lagi merasa lapar di siang hari dan bisa fokus pada pelajaran. 

BACA JUGA:Usulan MBG Diganti Uang Tunai, Pemerintah Beri Penjelasan Begini

BACA JUGA:Pengaruh Implementasi MBG terhadap Makroekonomi Daerah Sebelum dan Sesudah Program Berjalan

Lebih dari itu, Rudi merasa senang karena program ini juga mendidik anak-anak tentang pentingnya pola makan sehat. Mereka belajar untuk menghargai nutrisi yang mereka terima dan mengenal berbagai jenis makanan sehat.

Rudi berharap program itu tidak hanya dimiliki oleh SD Wijana Sejati, tetapi juga dapat diterapkan di sekolah-sekolah lain. "Jika bisa, program ini harus diperluas ke daerah-daerah. Agar lebih banyak anak dapat menikmati sama seperti anak saya," harapnya.

Menghadapi biaya hidup yang semakin tinggi, setiap rupiah yang bisa dihemat sangat berharga bagi keluarga Rudi. Dengan memanfaatkan uang saku yang lebih efisien, ia bisa mencurahkan perhatian pada kebutuhan lain yang juga penting.

Dalam pandangan Rudi, program Makan Bergizi Gratis adalah refleksi dari perhatian pemerintah dan lembaga pendidikan terhadap kebutuhan nutrisi anak-anak.

BACA JUGA:BGN: Produksi MBG Dibatasi Maksimal 3.000 Porsi per Hari

BACA JUGA:Tiga Hal Indonesia Belajar dari India Soal MBG, Begini Kata Mantan Direktur WHO

Rudi tidak hanya merasakan manfaat dari program itu secara finansial, tetapi juga secara emosional. Ia merasa lebih tenang dan siap menghadapi hidup sehari-hari. 

Tanpa harus khawatir tentang cukup tidaknya makanan untuk anaknya di sekolah. Di masa depan, ia berharap agar lebih banyak inovasi untuk membantu orang tua dalam mendukung pendidikan dan kesehatan anak.

Dengan adanya program MBG, bisa mengurangi beban finansial sekaligus memberikan faedah kesehatan sekaligus menumbuhkan kesadaran akan pentingnya pola makan sehat di kalangan anak. (*)

Sumber: