Anak Dapat MBG, Orang Tua Bisa Hemat Uang Saku Separo Lebih

Anak Dapat MBG, Orang Tua Bisa Hemat Uang Saku Separo Lebih

Eri juga berharap program ini terus berlanjut. Karena program MBG ini masih dalam tahap uji coba, maka evaluasi akan terus dilakukan. Termasuk terhadap variasi menunya. Harapannya agar lebih menarik bagi anak-anak. "Tadi disampaikan juga tempat makann-Boy Slamet-

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Sudah hampir 12 bulan program Makan Bergizi Gratis (MBG) berjalan. Program yang digagas Presiden Prabowo Subianto itu semakin dirasakan dampak positifnya oleh masyarakat. Terlebih para orang tua siswa.

In this economy, penghematan sekecil apa pun tentu bakal berdampak pada keuangan keluarga. Jadi, ketika anak-anak dijamin mendapatkan makan siang di sekolah, orang tua tidak perlu membekali mereka dengan uang saku.

Hal itu dirasakan betul oleh Rudi Sukamto, ayah Jonathan Davin Valentino, siswa kelas 3 SD Wijana Sejati, Mojokerto. Ia mengaku turut menikmati dampak langsung MBG, yang sudah beberapa bulan terakhir diterapkan di sekolah anaknya.

Program tersebut bukan hanya membawa manfaat bagi kesehatan si anak. Tapi juga memberikan keringanan bagi orang tua dalam hal biaya.

BACA JUGA:Program MBG di MAN Sidoarjo Bikin Siswa Punya Kesempatan Menabung dan Hemat Rp10 Ribu

BACA JUGA:Dapur MBG Dialihkan Jadi Dapur Umum untuk Korban Banjir Sumut

Rudi biasa memberikan uang saku sebesar Rp10.000 per hari untuk Davin. Si bocah sekolah sampai pukul 1 siang. Uang saku itu biasanya digunakan Davin untuk membeli jajanan atau makan siang di kantin.

Namun, situasi berubah ketika sekolah mengimplementasikan program MBG yang menyediakan makan siang gratis bagi semua siswa. "Bisa menghemat, lah," ungkap Rudi saat dihubungi Harian Disway, Minggu, 14 Desember 2025.

"Biasanya kasih uang jajan lebih buat anak, biar enggak kelaparan waktu siang. Sekarang bisa dikurangi karena ada MBG. Sudah enggak takut (anak kelaparan) lagi," kata Rudi. "Jadi ya, program ini membantu orang tua gitu, lah," lanjutnya. 


Eri Cahyadi menyampaikan, pelaksanaan hari pertama program MBG di Surabaya berjalan lancar. Ia juga menyatakan senang melihat respons positif dari para siswa. Beberapa kali orang nomer satu di Surabaya itu menyapa siswa yang menikmati paket MBG. -Boy Slamet-

Jika dikalikan hari masuk sekolah, Rudi harus menganggarkan sekitar Rp250ribu hanya untuk uang saku si kecil. Belum lagi ditambah keperluan sekolah yang lain.

Kini, dengan  adanya program MBG, Rudi kini hanya memberi uang jajan sebesar Rp5.000 setiap hari. Hanya untuk membeli snack, kalau-kalau si bocah ingin jajan. Tapi ia merasa lebih tenang, karena percaya anaknya mendapatkan makanan bergizi dari sekolah.

Sebulan, ia hanya perlu menganggarkan Rp 100 ribu buat uang saku Davin. "Sisanya bisa digunakan untuk keperluan rumah tangga. Seperti gas elpiji, beras, atau keperluan dapur lainnya," jelas bapak tiga anak itu.

Hal tersebut sangat penting bagi Rudi yang berusaha menyisihkan biaya untuk kebutuhan rumah tangga yang tidak terduga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: