Mitos Tentang Rambut Rontok, Tak Ada Sampo yang Bisa Menumbuhkan Rambut!

Mitos Tentang Rambut Rontok, Tak Ada Sampo yang Bisa Menumbuhkan Rambut!

Memilih sampo untuk perawatan kulit kepala sangat dianjurkan. Namun, sampo tidak bisa digunakan untuk menumbuhkan rambut.--freepik.com

Dr Jangid bahkan mengingatkan penggunaan minyak berlebihan pada kulit kepala berminyak justru dapat memicu pertumbuhan jamur. Itu malah memperparah masalah.

BACA JUGA:Hindari 6 Kebiasaan Buruk yang Dapat Merusak Rambut Anda

BACA JUGA:5 Vitamin Rambut untuk Atasi Rambut Kering Wanita

Di luar produk perawatan, gaya hidup memegang peran besar dalam kesehatan rambut. Asupan nutrisi seimbang, tidur cukup, dan aktivitas fisik teratur menjadi fondasi utama. 

Dr Jangid merekomendasikan lima “superfood” yang mudah dijumpai: kacang lentil, sayuran hijau, kacang-kacangan, buah-buahan, serta protein berkualitas dari sumber hewani atau susu.

Sebaliknya, ada pula lima kebiasaan yang sebaiknya dihindari: merokok, konsumsi alkohol berlebihan, gaya hidup sedentari, penggunaan steroid anabolik, serta perlakuan kimia dan panas berlebihan pada rambut.

Bahkan kualitas air turut berpengaruh. Air dengan kandungan mineral tinggi dapat membuat rambut mudah rapuh. Di sisi lain, penggunaan filter air bisa membantu mengurangi kerusakan.

BACA JUGA:7 Langkah Dasar Perawatan Rambut Agar Tetap Sehat

BACA JUGA:Ini Risiko Rambut Basah yang Dibiarkan Lama Setelah Keramas

Beberapa mitos masih dipercaya luas. Keramas terlalu sering menyebabkan rambut rontok? Tidak benar. Memotong rambut membuatnya tumbuh lebih cepat? Juga tidak. Kekurangan protein menyebabkan rambut rontok? Itu benar. 

Sementara isu sulfat dan paraben merusak rambut tidak bisa digeneralisasi. Sebab, dampaknya bergantung pada kondisi kulit kepala masing-masing.

Mengoleskan minyak memang dapat membuat rambut tampak sehat dan berkilau. Tetapi tidak otomatis memicu pertumbuhan rambut baru. Terutama pada kasus kebotakan genetik.

Jika kerontokan rambut mulai mengganggu, langkah paling bijak adalah mencari diagnosis yang tepat. Bisa jadi diperlukan pemeriksaan darah, evaluasi hormon, atau konsultasi lanjutan dengan dokter kulit.

BACA JUGA:Mengenal Bentuk Wajah dan Tip Memilih Gaya Rambut dan Makeup yang Sesuai

BACA JUGA:10 Hal yang Harus Diperhatikan Setelah Mewarnai Rambut

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: