Cegah Deforestasi dan Bencana, Belajar dari Filsafat Konfusius
Konfusius atau Kong Zi, filsuf dari Tiongkok sekaligus nabi besar umat Konghucu. Ia mengimbau kepada umat manusia untuk senantiasa menjaga hubungan harmonis dengan Tuhan dan alam semesta.-@quoteconfucius-Instagram
HARIAN DISWAY - Deforestasi kian masif. Dampaknya, banjir dan berbagai bencana terjadi. Kejadian-kejadian itu membuat hati miris. Duka bagi seluruh negeri.
Seluruh agama maupun keyakinan apa pun mengajarkan manusia untuk senantiasa merawat alam. Merawat bumi sebagai tempat kita berpijak.
Berkaca pada itu, sebaiknya untuk sejenak kita melihat ke arah filsafat Timur. Salah satunya diajarkan oleh Konfusius atau Kong Zi, filsuf Tiongkok sekaligus nabi besar umat Konghucu.
Ajaran Kong Zi disampaikan oleh dua rohaniwan Konghucu, Js. Drh. Liang Kaspe dan Xs. Liem Tiong Yang. Ditemui usai upacara Li Yuan di Kelenteng Boen Bio, 21 Desember 2025, Drh. Liang mengungkapkan ajaran tersebut. Terutama terkait pelestarian alam dalam perspektif Konghucu.
BACA JUGA:Korban Banjir Sumatra Tembus 1.059 Jiwa, Kementerian LH Siap Buka Jejak Deforestasi
BACA JUGA:FAO Akui Laju Deforestasi Indonesia Menurun, Sudah Sesuai Standar Internasional
"Filsafat Nabi Kong Zi berlandaskan pada hubungan tiga aspek. Antara Tuhan atau Thian, alam semesta atau di, dan leluhur atau ren," ungkapnya.

Drh. Liang Kaspe saat dikukuhkan menjadi rohaniwan Konghucu bergelar Jiao Sheng di Kelenteng Boen Bio, 21 Desember 2025. Dalam kesempatan itu dia menitipkan pesan tentang pentingnya merawat lingkungan..-Guruh D.N.-HARIAN DISWAY
Ketiga hubungan tersebut harus harmonis. Manusia dengan Tuhan sebagai Sang Pemberi Hidup, manusia dengan alam semesta yang memberi segala kelimpahan, serta manusia dengan sesama, orang tua, dan leluhurnya.
"Biasanya yang tidak harmonis itu manusia. Mereka serakah. Tidak pernah kenyang. Kalau harimau, misalnya, membunuh mangsanya hanya sekali saja. Setelah kenyang, ia tidak akan membunuh lagi. Berbeda dengan manusia. Semua dihabiskan," ujar mantan dokter hewan Kebun Binatang Surabaya itu.
"Termasuk pepohonan. Ditebang habis. Semua yang berpotensi menghasilkan uang ditambang sampai tak bersisa. Hal itu menunjukkan manusia tidak berbakti pada alam semesta," tambahnya.
BACA JUGA:Jumlah Jari Naga dalam Kelenteng, Maknai Filsafat Konfusius
BACA JUGA:Upacara Li Yuan, Parakhin Kukuhkan 10 Rohaniwan Konghucu di Hari Genta Rohani
Dia memaparkan perintah Nabi Kong Zi untuk selalu merawat alam. "Beliau mengajarkan masyarakat bahwa bumi ini rumah manusia. Menghormati bumi dan seisinya adalah upaya untuk mencegah rumah kita dari kerusakan," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: