Marcus Rashford Ingin Bertahan di Barcelona, Bukan Hanya Demi Kontrak

Situasi tersebut membuat pemain lulusan akademi United itu menyadari bahwa ia perlu mencari tantangan baru. Barcelona menjadi destinasi impian. Dan kondisi saat itu memaksanya menerima solusi sementara: dipinjamkan ke Aston Villa.

Penampilannya bersama Villa cukup meyakinkan. Sementara pintu kembali ke tim utama Man United tertutup rapat. Bahkan, ada laporan bahwa Amorim sempat menyarankan Rashford untuk datang ke pusat latihan hanya setelah sesi tim utama selesai.

Di tengah sakit hati luar biasa, harapan Rashford mendapatkan jawaban. Barcelona merekrutnya dengan status pinjaman, disertai opsi pembelian permanen senilai EUR30 juta, atau sekitar Rp591 miliar.

BACA JUGA:Barcelona Beri Sebutan Unik ke Marus Rashford, Dipanggil Sweetie!

BACA JUGA:Preview Mallorca vs Barcelona, Ajang Debut Joan Garcia-Marcus Rashford

Adaptasi, Tekanan, dan Mental Juara

Marcus Rashford menegaskan ingin bertahan di Barcelona bukan sekadar demi kontrak, melainkan karena ambisi meraih kemenangan dan trofi.-Alex Caparros-Getty Images

Selain performa di lapangan, Rashford juga menunjukkan adaptasi yang sangat positif dengan kehidupan di Barcelona. Ia mengaku nyaman dengan lingkungan klub, staf pelatih, serta rekan setimnya.

Kota Barcelona dengan segala daya tariknya turut membantu proses penyesuaian tersebut. "Saya beradaptasi dengan sangat baik, baik dengan klub maupun dengan kota," kata Rashford. 

Ia merasa disambut hangat sejak hari pertama. Dan menilai Barcelona sebagai tempat ideal untuk melanjutkan perjalanan kariernya sebagai pesepak bola profesional.

Berbeda dengan beberapa pemain Inggris lain yang kesulitan beradaptasi di luar Premier League, Rashford justru menikmati tantangan baru di ibu kota Catalan tersebut.

BACA JUGA:Kebobrokan Man Utd Dibocorkan Rashford, Old Trafford Kehilangan Magisnya

BACA JUGA:Marcus Rashford Belum Terdaftar, Barcelona Kejar Solusi sebelum Laga Pembuka La Liga!

Tekanan dari media Spanyol yang terkenal agresif tidak membuatnya gentar. Sebaliknya, pengalaman panjangnya menghadapi sorotan tabloid di Inggris telah membentuk mentalnya.

"Tekanan di sini bukan tekanan negatif, ini tekanan yang saya inginkan sebagai pemain," tegasnya. Rashford bilang, tuntutan tinggi justru membuatnya lebih termotivasi. "Saya sulit berkembang di klub yang tidak menargetkan prestasi besar dan trofi," cetusnya.

Dengan ambisi besar, performa konsisten, serta mental juara yang kuat, Rashford sejauh ini berhasil menjawab setiap tuntutan yang diberikan Barcelona.

Sumber: sport illustrated