Kader posyandu mengukur panjang balita saat pelaksanaan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) di Kawasan Perumahan Surya Asri 2 Jumputrejo, Sukodono, Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu, 11 November 2023. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Timur telah menargetkan angka prevalensi stunting di Jawa Timur tahun 2023 mengalami penurunan 16 persen dan pada tahun 2024 ini kembali turun menjadi 14 persen. (Lilik Isharyono untuk Harian Dsway)
Kader posyandu mengukur panjang balita saat pelaksanaan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) di Kawasan Perumahan Surya Asri 2 Jumputrejo, Sukodono, Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu, 11 November 2023. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Timur telah menargetkan angka prevalensi stunting di Jawa Timur tahun 2023 mengalami penurunan 16 persen dan pada tahun 2024 ini kembali turun menjadi 14 persen. (Lilik Isharyono untuk Harian Dsway)
Kader posyandu mengukur lingkar kepala anak saat pelaksanaan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) di Kawasan Perumahan Surya Asri 2 Jumputrejo, Sukodono, Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu, 11 November 2023. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Timur telah menargetkan angka prevalensi stunting di Jawa Timur tahun 2023 mengalami penurunan 16 persen dan pada tahun 2024 ini kembali turun menjadi 14 persen. (Lilik Isharyono untuk Harian Dsway)
Kader posyandu mengukur panjang balita saat pelaksanaan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) di Kawasan Perumahan Surya Asri 2 Jumputrejo, Sukodono, Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu, 11 November 2023. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Timur telah menargetkan angka prevalensi stunting di Jawa Timur tahun 2023 mengalami penurunan 16 persen dan pada tahun 2024 ini kembali turun menjadi 14 persen. (Lilik Isharyono untuk Harian Dsway)