Hingga kemarin, Erwin masih menunggu surat edaran dari Dinas Pendidikan (dispendik) Surabaya terkait PTM. Ia berharap pemerintah tidak memberlakukan pembatasan seperti pandemi Covid-19. Sebab banyak murid yang ketinggalan pelajaran.
Erwin sudah menyiapkan sarana prasarana cuci tangan untuk mencegah penularan penyakit. Pihak kantin juga bakal diberi tahu untuk menjaga kebersihan pada peralatan makan. Pelajar juga diimbau untuk tidak jajan sembarangan.
Staf Ahli Menteri Kesehatan (Menkes) dr Andani Eka Putra menegaskan bahwa PTM bisa tetap digelar. Masyarakat juga diminta tetap tenang dalam menanggapi kabar penyakit baru itu. “Angka yang muncul di Jatim itu kan masih suspek. Bukan terkonfirmasi,” ujar Kepala Laboratorium Diagnostik dan Riset Terpadu Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Padang itu.
Andani sudah berdiskusi dengan Menkes Budi Gunadi Sadikin terkait langkah penanganan virus yang sudah terdeteksi di 20 negara itu. Salah satunya adalah menginventarisasi kasus dengan gejala diare dan sakit kuning di semua provinsi.
“Kalau Covid-19 ini kah cenderung sudah selesai. Sekarang kita lihat perkembangan dari hepatitis baru itu,” lanjut Andani. Seperti halnya Covid-19, kemampuan pemerintah daerah mendeteksi pasien sangat mempengaruhi pencegahan penularan.
Andani juga memprediksi kasus hepatitis akut tersebut tidak akan meledak seperti Covid-19. Sebab penularannya tidak melalui udara. Melainkan melalui makanan atau minuman yang terpapar virus. (Mohamad Nur Khotib/Salman Muhiddin)