Turki Ogah ’’Jadi Kalkun”, Resmikan Nama Baru Jadi Türkiye

Jumat 03-06-2022,10:19 WIB
Reporter : Doan Widhiandono
Editor : Doan Widhiandono

NEW YORK, HARIAN DISWAY - Perubahan nama ini begitu penting bagi Turki. Mereka tidak ingin namanya—dalam bahasa Inggris—ditulis sebagai Turkey. Karena itu, negeri tersebut mengajukan permintaan resmi kepada PBB. Bahwa nama mereka harus ditulis sebagai Türkiye.

’’Perubahan ini akan segera kami terapkan,’’ kata Stephane Dujarric, juru bicara PBB, dalam surat elektronik kepada Agence France-Presse, Kamis, 2 Juni 2022.

Kata Stephane, surat permintaan dari Turki itu sampai di markas besar PBB di New York pada Rabu, 1 Juni 2022.

Permintaan Turki, eh Türkiye, itu spesifik. Nama tersebut dipakai di semua negara, apa pun bahasanya. 

Selasa, 31 Mei 2022, Menteri Luar Negeri Türkiye Mevlut Cavasoglu, mencuit di Twitter. Ia mengunggah foto dirinya ketika meneken surat permintaan yang dialamatkan kepada Sekjen PBB Antonio Guterres.

’’Dengan surat ini, kita resmi mendaftarkan nama negara kita sebagai Türkiye untuk berbagai bahasa,’’ kata Cavasoglu. Ia menuliskan nama resmi negara itu lengkap dengan umlaut, dua tanda koma di atas huruf U.

Menurutnya, nama baru itu akan meningkatkan nilai Türkiye di mata negara lain. Dan inisiatif tersebut muncul dari Presiden Recep Tayyip Erdogan yang sudah memimpin negeri itu selama hampir dua dekade.

Perjuangan untuk mengubah nama tersebut sudah muncul sejak beberapa tahun lalu. Mereka memberi keterangan produk-produk dalam negeri dengan tulisan Made in Türkiye. Bukan lagi Made in Turkey.

Nama mereka dalam bahasa Inggris memang kerap dijadikan bahan olok-olok. Sebab, dalam bahasa Inggris, turkey berarti kalkun. Sehingga, frasa made in turkey kerap dipelesetkan dengan arti: dibuat di dalam kalkun.

’’Perubahan nama itu mungkin terasa konyol. Tetapi, itu menempatkan Erdogan sebagai pelindung dan penjaga respek dunia internasional terhadap negaranya,’’ kata Mustafa Aksakal, profesor dari Georgetown University, yang dikutip The New York Times.

Momentum perubahan itu memang pas. Tahun depan, ada pemilihan presiden. Juga peringatan satu abad kelahiran Türkiye setelah runtuhnya kekhalifahan Ottoman (Kesultanan Usmaniyah). (Doan Widhiandono)

 

Kategori :