Cari Angin jadi Cara Anak Muda Meredakan Emosi

meluangkan waktu untuk diri sendiri bukanlah bentuk kelemahan, melainkan cara untuk bertahan. --Pinterest
HARIAN DISWAY - Saat malam semakin larut dan kota mulai sepi, tak sedikit anak muda yang memilih untuk keluar rumah tanpa tujuan jelas. “Cari angin”. Begitu mereka menyebutnya.
Aktivitas sederhana seperti naik motor sendirian, duduk di taman, atau jalan kaki menyusuri gang kecil, sering dijadikan pelarian saat hati sedang sesak.
Rupanya “cari angin” bisa jadi bentuk mekanisme koping atau sarana meredakan stress yang alami dan cukup efektif. Terlebih jika dilakukan secara sehat.
BACA JUGA: 5 Alasan Anak Muda Zaman Sekarang Memilih Hidup Mandiri atau Merantau
Istilah itu mungkin terdengar sepele. Namun di baliknya terdapat dorongan psikologis yang dalam. Ketika seseorang merasa kuwalahan secara emosional, otak secara naluriah mencari cara untuk menenangkan diri.
Dalam studi yang dilakukan oleh peneliti dari Stanford University pada 2015, menemukan bahwa berjalan kaki selama 90 menit di lingkungan alami dapat menurunkan aktivitas di bagian otak yang disebut subgenual prefrontal cortex (sgPFC). Lebih bermanfaat daripada di lingkungan perkotaan.
Bagian otak tersebut terkait dengan ruminasi. Yaitu pikiran negatif berulang yang sering muncul pada individu dengan kecemasan atau depresi.
BACA JUGA:7 Cara Terapi yang Efektif untuk Menangkal Depresi
Penurunan aktivitas di sgPFC menunjukkan bahwa pengalaman di alam dapat mengurangi risiko gangguan kesehatan mental.
cari angin bisa jadi bentuk coping mechanism yang alami dan cukup efektif. --Pinterest
BACA JUGA: Anak Muda Lebih Produktif di Malam Hari Dibandingkan Siang Hari
Selain itu, penelitian lain dari Max Planck Institute for Human Development menunjukkan bahwa berjalan selama satu jam di hutan dapat mengurangi aktivitas di amigdala. Yakni bagian otak yang berperan dalam pengolahan stres.
Penurunan aktivitas itu tidak terjadi pada peserta yang berjalan di lingkungan perkotaan. Temuan tersebut memberikan bukti kausal bahwa berjalan di alam dapat mengurangi stres secara langsung.
Efek positif dari berjalan di alam ini mirip dengan praktik mindfulness. Praktik itu membuat seseorang fokus pada pengalaman saat ini tanpa menghakimi. Keduanya membantu mengurangi aktivitas otak yang terkait dengan stres dan kecemasan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: