Cari Angin jadi Cara Anak Muda Meredakan Emosi

meluangkan waktu untuk diri sendiri bukanlah bentuk kelemahan, melainkan cara untuk bertahan. --Pinterest
BACA JUGA: Mengapa Anak Muda Sering Memendam Perasaan saat Terluka?
Angin malam, suasana jalanan yang sunyi, atau hanya suara mesin motor yang mengalun pelan, bisa menjadi medium untuk menjernihkan pikiran.
Aktivitas itu membantu seseorang merasa memiliki ruang untuk bernapas dan berpikir tanpa gangguan. Bagi anak muda yang masih mencari arah hidup, "cari angin" kadang jadi ruang personal untuk merefleksikan diri.
Dr. MaryCarol Hunter, seorang profesor di University of Michigan, memimpin sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Frontiers in Psychology.
BACA JUGA: Work From Anywhere, Ubah Cara Anak Muda Menjalani Hidup
Penelitian itu menemukan bahwa menghabiskan waktu 20 hingga 30 menit di alam, baik dengan berjalan kaki maupun duduk, secara signifikan menurunkan kadar kortisol. Yaitu hormon stres utama dalam tubuh. Penurunan kadar kortisol tersebut mencapai 21,3 persen per jam, dengan efisiensi tertinggi pada durasi 20–30 menit.
Efek positif dari berjalan di alam ini mirip dengan praktik mindfulness. --Pinterest
Hasil penelitian itu menunjukkan bahwa “cari angin” atau meluangkan waktu sebentar di luar ruangan, terutama di lingkungan alami, dapat menjadi bentuk self-healing yang murah dan instan.
Aktivitas sederhana itu efektif dalam menurunkan stres dan meningkatkan suasana hati. Serta dapat dilakukan tanpa biaya tambahan.
BACA JUGA: Alasan Healing Menjadi Pilihan Gaya Hidup Anak Muda Saat Ini
Menariknya, aktivitas itu tidak selalu dilakukan dalam keadaan negatif. Ada juga yang melakukannya sebagai rutinitas reflektif atau bahkan spiritual.
Anak muda masa kini cenderung punya kesadaran emosional yang lebih tinggi dan sadar pentingnya waktu untuk sendiri.
Mereka tahu bahwa “melarikan diri” sejenak bukan berarti lari dari masalah. Melainkan memberi ruang agar bisa menghadapi masalah dengan kepala yang lebih jernih.
Namun demikian, penting juga memahami batasnya. Jangan sampai “cari angin” berujung pada avoidance behavior atau penghindaran kronis.
BACA JUGA: Mengapa Banyak Anak Muda Masa Kini Menunda Menikah?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: