Di antaranya Wagub Jawa Timur Emil Elestianto Dardak yang mewakili gubernur Jawa Timur. Satu narasumber lagi Kapolda Jawa Timur Polda Jatim yang diwakili AKBP Agus Prasetyo SH MHum. Keduanya memberikan materi terkait moderasi dan kaitannya dengan penguatan cinta negara.
Agus menyinggung pentingnya penguatan cinta tanah air dan nasionalisme. Menurutnya, ukuran paling dasar dari nasionalisme adalah adanya sikap mempertahankan bangsa dan negara dari segala ancaman, internal dan eksternal. Ada indikator sederhana dari nasionalisme itu di antaranya membayar pajak dengan benar sesuai aturan.
”Indikator paling sederhana seseorang itu punya nasionalisme adalah bagaimana respons dan hasratnya saat mengetahui negara-bangsa mendapat ancaman. Bila santai, maka bisa dipastikan nasionalisme rendah. Tapi bila seketika bersemangat bila tahu ada ancaman, maka itu tanda nasionalismenya tinggi,” ujarnya.
Di samping pengenalan, kegiatan PBAK UINSA Surabaya Tahun 2021 juga dimeriahkan dengan kompetisi pembuatan video pendek bertema Moderasi Beragama. Kompetisi ini menjadi ajang bagi Maba untuk menciptakan ide dan gagasan serta kreativitas. Tiga video terbaik diberikan sertifikat penghargaan serta uang pembinaan.
Abdul Hamid, panitia festival video itu menjelaskan bahwa yang hal terpenting adalah pemanfaatan video moderasi setelah dikompetisikan. Ribuan video hasil kreativitas maba akan ditampilkan dan dikaitkan dengan akun media sosial yang dimiliki UINSA dan peserta PBAK 2021.
Dengan video dua menitan itu, ada ribuan akun media sosial yang menampilkan ajakan menguatkan moderasi beragama. Diharapkan video itu menjadi edukasi al-wasathiyah bagi masyarakat secara luas. Apalagi dari awal UINSA ingin membentuk mahasiswanya tidak hanya memiliki kepekaan sosial secara pasif.
”Namun juga memiliki respektasi pada situasi yang sedang terjadi. Mereka harus aktif mengambil peran dalam edukasi pada bangsa ini. Nah, keahlian mereka sebagai anak muda adalah bermedia sosial. Maka festival video menjadi poin penting pada PBAK tahun ini,” jelasnya.
Video yang masuk dinilai oleh empat dewan juri Dr. H. Moh Syaeful Bahar, M.Si (Staf Ahli Rektor UINSA), Dr. Abdulloh Hamid (Sekretaris Prodi Matematika Fakultas Sains dan Teknologi), Emy Tyartiani, SE., M.M (Koordinator Bagian Kerjasama dan Humas), dan Bahtiyar Rifa’i, M.Pd.I (Staf khusus pengembangan Ma’had UINSA).
Masing-masing dewan juri memilih empat terbaik. ”Hal itu tidak mudah. Mayoritas videonya bagus. Lantas kami rapatkan dengan memperhatikan segala dinamikanya. Terpilihlh tiga terbaik berdasarkan kriteria penilaian yaitu ide, kesesuaian dengan tema, kreativitas dan originalitas. Video terbaik diumumkan besok sore (sore hari ini, red) melalui Zoom dan media sosial UINSA,” terangnya. (*)