Tak mau jadi penggembira juga diutarakan oleh Sigit Hartanto, semifinalis dari Pasuruan. Ia bahkan mantap membidik target juara. ’’Kalau sudah nyemplung, sekalian basah dan berenang. Kalau setengah-setengah, nanti akan tenggelam,’’ katanya.
Saat audisi, Sigit mengaku sempat minder. Karena peserta lain banyak yang menurutnya keren. ’’Tapi setelah itu saya menyadari kalau tidak boleh terhenti sampai di sini. Pokoknya harus berusaha semaksimal mungkin agar bisa melestarikan budaya Tionghoa bersama Koci,’’ yakin mahasiswa Universitas Merdeka Malang itu.
Sigit mengaku sudah melakukan berbagai persiapan demi merealisasikan ambisinya. Selain dari pembekalan, ia mendalami sendiri berbagai materi. Termasuk kultur Tionghoa. Ia juga selalu menjaga tubuh agar tetap fit dan proporsional. Sehingga bisa tampil paripurna di depan juri, awak media, dan masyarakat nanti. (Retna Christa-Ajib Syahrian)