Kasus HAM Berat Akan Diusut

Senin 22-11-2021,04:00 WIB
Editor : Noor Arief Prasetyo

Itu baru soal jumlah korban. Apalagi soal bukti hukum. Lebih rumit lagi. Juga, bicara kasus tersebut bagai bicara soal momok, menakutkan.

2). Kasus penembakan misterius (Petrus) 1982–1985. Jumlah korban juga tak dihitung. Karena juga terjadi di zaman Orde Baru. Tapi, jumlah korban tak sampai jutaan orang.

Petrus adalah operasi rahasia pada zaman Orde Baru. Bermula dari maraknya premanisme. Kemudian, para preman ditangkap dan dibunuh. Ribuan preman tewas.

3). Tragedi Talangsari 1989. Terjadi pada 7 Februari 1989 di Dusun Talangsari III, Desa Rajabasa Lama, Kecamatan Way Jepara, Kabupaten Lampung Timur (sebelumnya masuk Kabupaten Lampung Tengah).

Peristiwa itu merupakan dampak dari penerapan asas tunggal Pancasila di masa Orde Baru. Aturan tersebut termanifetasi dalam UU No 3 Tahun 1985 tentang Partai Politik dan Golongan Karya serta UU No 8 Tahun 1985 tentang Organisasi Kemasyarakatan.

Kelompok pimpinan Warsidi mendirikan pondok pesantren di lokasi tersebut. Mereka tidak mengakui asas tunggal Pancasila. Warsidi dipanggil camat setempat, juga tidak datang. Akhirnya kelompok itu dibantai. Jumlah korban, versi resmi, 130 orang tewas.

Menurut data Komite Solidaritas Mahasiswa Lampung (Smalam), tim investigasi dan advokasi korban peristiwa Talangsari, setidaknya 246 orang tewas.

4). Tragedi Trisakti, Semanggi I dan II, tahun 1998–1999. Jumlah korban juga tidak dicatat. Tapi, lebih dari seribu orang tewas.

5). Kerusuhan Mei 1998. Terjadi pada 13 sampai 15 Mei 1998 di Jakarta. Jumlah korban juga tidak jelas. Diperkirakan, ribuan orang tewas. Termasuk warga menjarah toko-toko yang kemudian dibakar.

6). Kasus penculikan aktivis tahun 1997–1998. Terjadi menjelang pelaksanaan Pemilihan Umum 1997 dan Sidang Umum MPR 1998. Dilakukan tim dari Kopassus.

Kontras (Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan) mencatat, 23 orang tewas. Dan, 13 orang lainnya hilang hingga kini.

7). Kasus Wasior, Papua. Terjadi pada 13 Juni 2001. Saat itu aparat Brimob Polda Papua menyerbu Desa Wonoboi, Wasior, Manokwari, Papua. Penyerbuan dipicu terbunuhnya lima anggota Brimob dan seorang sipil di PT Vatika Papuana Perkasa.

Dalam peristiwa itu, tercatat 4 orang tewas, 1 orang mengalami kekerasan seksual, 5 orang hilang, dan 39 orang disiksa.

8). Tragedi dukun santet di Banyuwangi, Jawa Timur, 1998. Muncul isu, dukun santet harus dibunuh. Lalu, terjadi pembantaian warga yang dituding sebagai dukun santet.

Jumlah korban, ada tiga versi. Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menyebutkan, 115 orang tewas.

Versi kedua, Tim Pencari Fakta Nahdlatul Ulama (NU) mencatat, jumlah korban tewas 147 orang.

Tags :
Kategori :

Terkait