Friendly fire sesama koalisi itu akan muncul di level kebijakan menteri. Seperti JHT itu. Apalagi, isu semacam itu sangat seksi dari sudut pemberitaan. Di situ, selain idealis (benar-benar membela publik), juga ada popularitas dan tempat memancing elektabilitas.
Lain halnya bila kebijakan di level presiden langsung. Koalisi kompak. Misalnya, RUU Cipta Kerja yang ditolak sebagian besar buruh dan mahasiswa. Mereka semua membela RUU yang kemudian ditunda MK itu.
Apakah makin dekat pemilu, bakal makin banyak ”perang saudara” koalisi? Secara teori sih iya. Sebab, kian dekat untuk kembali saling berhadapan di 2024. (*)