Awareness tentang Alien

Selasa 22-02-2022,04:11 WIB
Editor : Heti Palestina Yunani

Ada komunitas unik yang tak banyak disorot. Anggotanya menelisik informasi tentang UFO serta mengkaji fenomenanya dengan para akademisi. Namanya BETA UFO Indonesia.

PENGALAMAN melihat objek aneh bercahaya bak matahari yang menari di langit-langit pagi, membuat Mohammad Reza Wardhana menaruh perhatian pada kajian-kajian tentang Unidentified Flying Object (UFO).

Nahkoda komunitas pengkaji alien bernama BETA UFO Indonesia itu mendadak gemar mengupas buku-buku tentang ’si pengemudi’ pesawat tak dikenal itu yakni alien.

Alien yang identik dengan tulang tengkorak besar, mata lebar serba gelap, daun telinga yang aneh, dan jemarinya tampak kurus serta panjang, sudah menjadi persepsi yang menempel di benak masyarakat.

Ada alien berpostur tinggi, ada pula yang seukuran manusia modern. Tapi, semua itu masih jadi misteri yang berkelindan. Hal itulah yang membikin Reza lalu menggeluti komunitas kajian UFO dan alien.

SETI dan Indonesia UFO Conference rutin diadakan di Yogyakarta setiap tahun. Acara ini digagas Indonesia UFO Network dan v.u.f.o.c. yang diprakarsai oleh Venzha Christ.

Sebenarnya, rasa penasaran mulai berkecamuk sejak 1996. Saat Reza masih duduk di bangku pendidikan kelas 1 SD. ”Saya melihat objek aneh di langit Mojoroto, Kediri. Objek tersebut berupa bola seperti matahari sore. Kejadiannya pada waktu pagi,” tegas lelaki kelahiran September 1988 itu.

Selain penampakan objek bercahaya melayang, Reza dipasok dengan bacaan langganan kakaknya tentang UFO dari majalah Info UFO. Majalah rujukan komunitas Reza itu beralamat kantor di Jalan Krembangan Barat 31 Surabaya.

Edisi Nomor 1 Tahun 1 pertama kali terbit pada Mei 2001, sekira 21 tahun lalu. Isinya membahas tentang alien dan kehidupan manusia, yang begitu menarik dijadikan bacaan di waktu lengang oleh para pegiat.

”Majalah tersebut karya Pak Nur Agustinus. Ia salah satu pendiri BETA UFO Indonesia. Kakak saya juga suka mengajak diskusi soal film sains fiksi (Sci-Fi, Red) ketika itu,” kata alumnus Sastra Inggris, Universitas Airlangga, Surabaya tersebut.

Beragam bacaan soal makhluk misterius memang dilahap Reza. Itulah yang menjadi bekalnya memotori komunitas BETA UFO Indonesia. Lantas minatnya pada UFO dan alien semakin besar.

Sebagian buku-buku bacaan anggota BETA UFO Indonesia untuk sumber referensi yang perlu disimak untuk menelisik informasi seputar UFO dan alien.

Kegemarannya mengorek buku-buku dan majalah soal UFO itu juga membuatnya tergerak membuat program diskusi rutin di komunitasnya. Hingga berdirilah BETA UFO Indonesia pada Minggu, 26 Oktober 1997 di Surabaya. ”Berikutnya terbentuklah chapter Bandung, Jabodetabek, dan Jawa Tengah,” jelasnya.

Sebagai Ketua Umum BETA UFO Indonesia, Reza berusaha menjaga komunitasnya punya banyak kegiatan. Pengumpulan laporan penampakan UFO dan fenomena alien di tengah masyarakat Indonesia adalah salah satunya.

”Sebulan tiga sampai empat kali kami mengadakan acara Beta Talks. Webinar tiap Sabtu yang membahas masalah UFO dan alien,” ujar lelaki kelahiran Kebumen itu.

Tags :
Kategori :

Terkait