Khofifah Minta RSUD Belanja Produk Alkes Buatan Dalam Negeri

Kamis 09-06-2022,04:00 WIB
Reporter : Mohamad Nur Khotib
Editor : Noor Arief Prasetyo

SURABAYA, HARIAN DISWAY- Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa makin gencar menyerukan belanja produk dalam negeri. Berlaku untuk semua instansi di bawah Pemprov Jatim. Termasuk rumah sakit umum daerah (RSUD) di seluruh kabupaten/kota di Jatim.

”Itu menjadi bagian penting untuk mengukur seberapa jauh arahan Pak Presiden,” ungkapnyi dalam Seminar Perumahsakitan yang digelar Persi Jatim di ballroom Convex Grand City Surabaya, Rabu, 8 Juni 2022.

Ya, Presiden Jokowi telah menerbitkan Instruksi Presiden No 2 Tahun 2022 pada 30 Maret. Isinya, menuntut percepatan dan peningkatan penggunaan produk dalam negeri. Juga, pemberdayaan usaha kecil maupun koperasi. 

Aturan itu ditujukan kepada seluruh pemegang jabatan tinggi. Mulai jajaran menteri, kepala staf kepresidenan, kepala lembaga pemerintah non-kementerian, jaksa agung, panglima TNI, kepala Kepolisian RI, pimpinan kesekretariatan lembaga negara, para gubernur, hingga para bupati/wali kota.

Mereka diminta merealisasikan pengadaan barang/jasa dengan menggunakan produk dalam negeri. Minimal 40 persen dari nilai anggaran belanja barang/jasa tersebut. Jokowi menarget minimal Rp 400 triliun untuk produk dalam negeri. Dan minimal pengurangan belanja impor hingga 5 persen.

Menyambung instruksi itu, Khofifah berharap agar setiap RSUD bisa menerapkannya. Misalnya, dengan memaksimalkan belanja berbagai alat kesehatan yang dibutuhkan. Pun, teknologi kesehatan yang menunjang pelayanan yang prima.

”Setiap RSUD yang saya tanya antara lain adalah berapa persen local content-nya,” jelasnyi. Ada yang masih 100 persen membeli produk impor. Ada juga yang membeli pabrikan dalam negeri, tetapi bahannya masih impor.

Oleh karena itu, Khofifah mendorong agar segera dilakukan penguatan pada local content. Sebab, jumlah produk alkes dalam negeri juga tidak sedikit. Bahkan, yang bahan dan pabrikannya 100 persen lokal. Apalagi, RSUD belanja dengan menggunakan APBD.


Pengunjung mengamati peralatan Foto Theraphy pada Expo Alkes di Grand City 8 Juni 2022.-Boy Slamet-

Selain itu, ada satu hal yang tak kalah penting untuk diperhatikan. Yakni, RSUD harus lebih jeli dalam belanja. Apakah produk yang bakal dibeli sudah masuk atau belum dalam daftar e-katalog.

Poin itu harus benar-benar diterapkan. Mengingat, akan diberlakukan integrasi sistem. Yakni, bakal berpengaruh ke akreditasi setiap rumah sakit. ”Jadi, SOP ini harus diikuti seluruh rumah sakit di Indonesia,” paparnyi.

Khofifah juga sempat meninjau acara expo hospital di convention hall Grand City Mall. Pameran alat dan teknologi kesehatan itu diisi 76 stan. Acara tersebut bertujuan memberikan pilihan dan solusi bagi rumah sakit dalam menunjang pelayanan kesehatan.

Rumah sakit yang membutuhkan alat kesehatan bisa berbelanja di sana. Mungkin bisa mengeksplorasi kebutuhan masing-masing. Dengan tetap memperhatikan penguatan local content dari seluruh alat kesehatan yang dijajakan.

Sementara itu, Ketua Persi Wilayah Jawa Timur dr Hendro Soelistijono menjelaskan bahwa acara tersebut sudah rutin digelar. Dari seluruh alat kesehatan yang tersedia, sekitar 40 persen menggunakan bahan baku lokal. 

”Semoga rumah sakit di Jawa Timur maju pesat, mampu bersaing di era globalisasi,” tandasnya. Ia optimistis rumah sakit di Jatim mampu menghadapi tantangan ke depan. Asal, lebih fokus menuntaskan jaminan kesehatan nasional (JKN).

Dan tak perlu berambisi untuk melayani pasien dari luar negeri. Sebab, lebih banyak pasien dalam negeri yang masih memilih berobat ke luar negeri. Jumlahnya mencapai 1 juta orang setiap tahun. ”Dana yang keluar sekitar Rp 1 triliun tiap tahun. Jadi, kita lebih baik fokus memberikan layanan terbaik,” katanya. (*)

Kategori :